Network
LENSA BANYUMAS - Menjelang perhelatan Olimpiade Tokyo 2020, panitia penyelenggara menggunakan limbah elektronik untuk bahan medali.
Cara unik yang dilakukan penyelenggara ajang olahraga empat tahunan itu untuk meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan.
Komite Olimpiade Tokyo 2020 telah mulai mengumpulkan berbagai limbah elektronik, seperti ponsel pintar lama dan laptop, sejak 2017.
Baca Juga: Euro 2020, Italia Lebih Meyakinkan Lawan Turki dalam Laga Pembuka
Limbah-limbah tersebut mereka kumpulkan dari berbagai kelompok masyarakat, bisnis lokal, dan industri besar di Jepang.
"Kami mengestimasi bahwa sisa target jumlah logam untuk medali olimpiade atau paralimpik bisa dipenuhi dari limbah elektronik yang telah kami dapatkan," kata Komite Olimpiade Tokyo 2020 seperti dilansir AFP.
Sejak November 2018 lalu, penyelenggara telah berhasil mengumpulkan lebih dari 47 ribu ton limbah tersebut.
Selain itu, ada sumbangan sekitar lima juta ponsel bekas dari masyarakat Jepang untuk proyek medali daur ulang tersebut.
Dari limbah yang dikumpulkan, pihak penyelenggara menargetkan bisa mendapat 2.700 kilogram perunggu, 4.100 kilogram perak, dan 30,3 kilogram emas.
Pada Juni 2018, mereka telah berhasil mencapai target untuk perunggu.
Sementara pada Oktober 2018, 90 persen target emas dan 85 persen target perak telah berhasil dicapai.***
