Cara Migrasi Hosting Aman, Minim Kehilangan Traffic saat Proses Berlangsung

5 Februari 2024, 19:10 WIB
Ilustrasi: Cara migrasi hosting /pixabay/StockSnap

LENSA BANYUMAS- Kebanyakan website support mobile, nyatanya masih butuh waktu lebih dari lima detik untuk membuka konten layout. Bahkan, lebih dari tujuh detik untuk full konten. Sehingga butuh optimasi dengan cara migrasi hosting.

Hal ini berguna untuk memudahkan pengunjung berselancar di website Anda. Terlebih, untuk website yang masih ala kadarnya saja.

Cara Migrasi Hosting Tanpa Kehilangan Traffic

Semakin lama, kebutuhan pengunjung mengakses website tentu saja dari segi kecepatan performa. Sehingga, Anda dapat beralih menggunakan hosting yang lebih memadai untuk mendukung performa website. Bukankah berpindah hosting dapat mengakibatkan website kehilangan traffic? Ya benar, tapi sebetulnya beberapa cara migrasi hosting ini dapat Anda lakukan untuk menghindari hal tersebut.

Baca Juga: Fungsi Hosting Adalah: Mulai dari Sarana Website Terlihat Pengunjung Hingga Optimasi User Friendly

Membuat Perencanaan

Migrasi hosting dapat menurunkan peringkat website di pencarian Google. Sebab, hal ini berkaitan dengan waktu yang dibutuhkan Google dalam melakukan proses pengubahan dan pembaharuan indeks dengan tepat. Sehingga sebuah perencanaan perlu dilakukan untuk meminimalisir fluktuasi traffic.

Bahkan, Google pun dapat memperlakukan website Anda pada hosting baru sebagai website up to date dan menaikkan peringkat di mesin pencarian tersebut. Anda bisa melakukan optimalisasi website dengan menggunakan panduan SEO sebelum website tayang kembali.

Testing di Sandbox

Jangan sampai Anda melakukan cara migrasi hosting tanpa mengetesnya terlebih dahulu di server pengujian. Lakukanlah verifikasi untuk memastikan hosting Anda dapat berfungsi dengan baik pada hosting yang baru. Anda dapat melakukan hal ini secara internal terlebih dahulu, sebelum mempublikasikannya ke publik secara luas.

Apabila Anda sudah memastikan semua pengujian berjalan dengan lancar. Anda dapat meminimalkan berbagai kesalahan yang dapat berdampak kepada website.

Baca Juga: Perbedaan Hosting dan Domain, Layaknya Rumah dan Alamatnya

Migrasi saat Traffic Website Rendah

Pastikan Anda melakukan migrasi hosting pada jam-jam tertentu, ketika traffic sedang rendah atau sepi. Perhatikan pola statistik traffic nya terlebih dahulu untuk meyakinkan jam-jam tertentu yang sudah pasti sepi. Apabila Anda tidak memperhatikah hal ini, berpotensi untuk kehilangan banyak pengunjung yang seharusnya sedang melakukan transaksi melalui website Anda.

Identifikasi URL di Website

Anda harus memiliki daftar lengkap berbagai URL pada website lama Anda dan memastikan link tersebut berfungsi normal. Hal ini dilakukan untuk menghindari berbagai kesalahan dan link error ketika memuat website. Anda dapat memanfaatkan momen ini untuk melakukan identifikasi kesalahan redirect dan crawling yang tedapat pada website lama.

Hal tersebut karena proses migrasi dilakukan, kemungkinan terjadi link error yang mengakibatkan redirect. Anda juga harus benar-benar membersihkan atau mengganti link yang nantinya mengarahkan pengunjung pada laman 404 selama migrasi berlangsung. Perbaharui semua link yang mengarah pada laman lama, sehingga link error tidak menghentikan layanan hosting yang lama.

Baca Juga: Jenis-Jenis Hosting dan Penjelasannya, Mana yang Sesuai Kebutuhan Anda?

Pastikan Google Analytics Berfungsi

Anda perlu memasang Google Analytics pada domain baru. Selain itu, memastikan program tersebut dapat melakukan pengolahan data dengan baik sebelum nantinya Anda merilis website baru. Penting juga untuk memantau tiap perubahan traffic selama proses migrasi berlangsung.

Berbagai cara migrasi hosting di atas membantu Anda yang ingin memperbaiki performa website dengan mengganti kapasitas hosting. Semoga berhasil!***

Editor: Cahyaningtias Purwa Andari

Sumber: Dari Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler