Sawah Mengering Akibat Tidak Ada Air, Petani di Binangun Cilacap Terancam Gagal Panen

17 Oktober 2021, 07:15 WIB
Petani di Desa Widarapayung Kecamatan Binangun, Cilacap Jateng mengalami gagal panen, karena sawahnya tidak teraliri air. / Nailin Fauziah Unugha Cilacap /

LENSA BANYUMAS - Akibat kekeringan yang melanda Desa Widarapayung Kecamatan Binangun, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah beberapa bulan terakhir, para petani mengalami gagal panen. 

Kekeringan itu terjadi, karena aliran air yang biasanya diambilkan dari Kali Urip tidak ada.

Yasmangun dan Siam, dua petani di Desa itu mengatakan sejak dua bulan terakhir sawah mereka seluas dua hektar itu, tanaman padinya tidak bisa produksi karena tidak ada air.

Baca Juga: Klub Bola Voli Banyak, PBVSI Banyumas Dorong Kompetisi Antar Wilayah

“Sedikitnya ada dua hektar sawah disini yang sudah ditanami sejak dua bulan lalu. Namun kondisinya mulai mati akibat tidak teraliri air dalam satu bulan terahir,"ungkapnya kepada Lensa Banyumas-PIKIRAN RAKYAT.com, hari Sabtu 16 Oktober 2021.

Menurutnya, tidak adanya aliran air menyebabkan kondisi tanah sawah mulai retak atau puso.

Padahal, kata Yasmangun, musim kemarau diperkirakan masih akan terjadi hingga November nanti.

Akibatnya petani mengalami kerugian puluhan juta rupiah, karena mereka dipastikan akan gagal panen tahun ini.

Gagal panen tersebut diperkirakan tidak hanya terjadi di Desa Widarapayung Wetan, melainkan juga di sejumlah desa lain di Kabupaten Cilacap.

Petani hanya bisa berharap bantuan pemerintah untuk meningkatkan air irigasi.

Ironisnya, air irigasi selama ini tidak mencukupi untuk mengairi semua sawah milik warga.

Bahkan sejumlah warga, terpaksa harus menyewa mesin diesel agar dapat mengairi sawahnya.

Namun demikian, tidak semua lahan persawahan bisa dialiri air dengan menggunakan mesin diesel.

Hal itu, karena tidak semua sawah sudah dipasang bor pipa untuk aliran air dari dalam tanah.

"Satu-satunya cara memang harus menggunakan mesin diesel," ujarnya. Yasmangun 

Yasmangun juga menjelaskan kekeringan paling ia rasakan terjadi sejak 1 Okrober 2021 lalu.

Hingga saat ini, kondisi sawah masih sangat kekurangan air.  

Untuk mensiasatinya kekeringan tersebut, kini para petani  memilih menanam jenis palawija, seperti ubi jalar dan kacang tanah.

“Selain menanam padi di sawah ini, kami biasanya menanam ubi jalar dan kacang tanah,"terang Yasmangun.

Sedangkan Siam menambahkan, tanaman ubi jalar dan kacang tanah biasanya tetap bisa tumbuh meski di musim kering seperti sekarang ini.***

Editor: Rama Prasetyo Winoto

Sumber: Nailin Fauziah Unugha Cilacap

Tags

Terkini

Terpopuler