Handsanitizer Terbuat Dari Daun Mangga Diciptakan Mahasiswa UKMPR Unsoed, Ini Hasil Penelitiannya

19 November 2021, 21:40 WIB
Inovasi dari Unit Kegiatan Mahasiswa Penalaran dan Riset (UKMPR) Unsoed yang menciptakan inovasi handsanitizer berbahan dasar daun mangga. / unsoed.ac.id /

LENSA BANYUMAS - Unit Kegiatan Mahasiswa Penalaran dan Riset (UKMPR) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah berhasil menciptakan inovasi handsanitizer berbahan dasar daun mangga.

Inovasi itu merupakan bagian dari kegiatan Riset UKMPR yang setiap tahun dilaksanakan, dimana tahun ini mengambil tema “Optimalisasi Peran Generasi milenial dalam Mewujudkan SDG’s di Era New Normal”.

Daun mangga dipilih karena kurangnya pemanfaatan kembali daun mangga yang berguguran dimana masyarakat hanya membakarnya sebagai bentuk pembersihan.

Baca Juga: Tidur Mendengkur? Setelah Tahu Penyebabnya, Jangan Anggap Remeh

“Padahal, hal tersebut sangat berbahaya karena dapat menyebabkan polusi udara,"kata pemilik ide handsanitizer Laila Septiani yang dikutip Lensa Banyumas-PIKIRAN RAKYAT.com dari laman perguruan tinggi negeri tersebut, hari Jumat 19 Nopember 2021.

Menurut Laila, daun mangga sendiri memiliki berbagai kandungan senyawa bioaktif yang berfungsi sebagai antibakteri.

“Senyawa tersebut antara lain flavonoid, saponin, tanin, alkoloid, dan glikosida,” ujarnya.

Inovasi dari Unit Kegiatan Mahasiswa Penalaran dan Riset (UKMPR) Unsoed yang menciptakan inovasi handsanitizer berbahan dasar daun mangga. / unsoed.ac.id

Pembuatan handsanitizer tersebut dibuat dengan penghancuran daun mangga Arumanis hingga berbentuk simplisia kering dengan cara dioven pada suhu 50 derajat celsius.

“Simplisia yang sudah jadi kemudian dimaserasi selama 3x24 jam dengan metanol dengan pergantian pelarut setiap harinya,” ungkap Ketua Panitia Riset UKMPR Unsoed Jalalludin.

Setelah maserasi, kata Jalalludin, larutan disaring dan dimaserasi hingga memperoleh filtrat kemudian filtrat diuapkan hingga volumenya berkurang 80 persen dengan suhu 65 derajat celsius.

“Pembuatan handsanitizer dilakukan dengan 4 perlakuan esktrak daun mangga yaitu 5 ml, 7,5 ml, 10 ml, dan 12,5 ml yang ditambahkan karbomer, TEA, gliserin, nipagin, pewangi, dan aquades sesuai dengan kadar tertentu,"paparnya.

Kemudian handsanirizer dilakukan beberapa pengujian antara lain uji organoleptik dan uji swab antibakteri untuk melihat efektifitas masing-masing sediaan.

Hasil pengujian swab bakteri sediaan handsanitizer alami dari eskrak daun mangga menunjukkan bahwa kandungan antibakteri pada formulasi 10 ml dan 12,5 ml efektif dalam membunuh kuman.

Selain itu, panelis yang melakukan uji organoleptik menyukai warna, aroma, sifat penggunaan, tingkat penyerapan, dan tektus handsanitizer.

Dengan dilakukannya kegiatan itu diharapkan dapat menjadi rujukan bagi peneliti-peneliti lainnya terkait pemanfaatan daun mangga sebagai handsanitizer.

“Selain itu, kegiatan Riset UKMPR juga diharapkan dapat menjadi motivasi mahasiswa Unsoed dalam mengimplementasikan ide-ide inovasi dan kreativitasnya di masa pandemi” imbuh Presiden UKMPR Unsoed Deny Rozaqul Muis.***

Editor: Rama Prasetyo Winoto

Sumber: unsoed.ac.id

Tags

Terkini

Terpopuler