Tahun 2021 Baru 7 Desa Laporkan Realisasi Anggaran Dana Desa, Ditjen Perbendaharaan Jateng Gandeng Unsoed

21 Februari 2022, 18:30 WIB
Tahun 2021 Baru 7 Desa Laporkan Realisasi Anggaran Dana Desa, Ditjen Perbendaharaan Jateng Gandeng Unsoed. / Humas Unsoed / Daus /

LENSA BANYUMAS - Selama tahun 2021, alokasi Dana Desa telah digunakan oleh 300 Desa di Kabupaten Banyumas, namun baru 7 Desa yang melaporkan realisasinya anggarannya 100 persen.

Karena itu, Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan (DJPB) Provinsi Jawa Tengah menggandeng Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) untuk melakukan penelitian dan kajian tentang outcome Dana Desa. 

“Terkait hal tersebut kami telah menginisiasi dan diskusi dengan Unsoed untuk melakukan penelitian kajian outcome dana desa, implementasi dana desa dan serta metode pengukurannya," kata Kakanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jateng Midden Sihombing dilansir Lensa Banyumas.Pikiran-Rakyat.com dari humas Unsoed, Senin 21 Februari 2022.

Menurutnya, di tahun 2021 Kabupaten Banyumas mendapatkan alokasi Dana Desa yang terealisasi 100 persen dan telah digunakan oleh 300 Desa.

Baca Juga: Ikut Serta Dukung Proklim Agar Tepat Sasaran, Unsoed Bekerjasama Dengan Dinas LH Kabupaten Banyumas

Tahun 2021 Baru 7 Desa Laporkan Realisasi Anggaran Dana Desa, Ditjen Perbendaharaan Jateng Gandeng Unsoed. / Humas Unsoed / Daus

 

Sementara itu, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Unsoed Prof Dr Rifda Naufalin mengatakan sebagai salah satu wujud dari eksistensi Lembaga Perguruan Tinggi yaitu melakukan Riset yang  bersinergi dengan berbagai stakeholder baik itu Pemerintah daerah, Pemerintah Desa, Industri dan Kelompok Masyarakat guna mewujudkan bahwa hasil Riset tersebut benar-benar dirasakan masyarakat.

Sedangkan Hadiyanto dari DJPB Kemenkeu Hadiyanto menjelaskan outcome Dana Desa yang baik (Perencanaan, skala prioritas, program lanjutan, partisipasi masyarakat) dapat memberikan gambaran obyektif penggunaan dana desa.

Ia menekankan untuk langkah selanjutnya pada pelaksanaan riset ini, para mahasiswa dapat memposisikan diri sebagai peneliti bukan sebagai auditor.

“Mahasiswa memperhatikan etika komunikasi dan tidak membebani Desa serta mahasiswa dapat mengcapture outcome secara terukur," terang dia.

Sebagai implementasi perjanjian kerjasama antara Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsoed dengan Kanwil DJPB Provinsi Jawa Tengah, bisa menjadi sarana tempat untuk mahasiswa mendapatkan pembelajaran nyata, menghasilkan Peneliti Muda dan informasi yang memadai untuk para investor yang akan terjun ke desa.***

Editor: Rama Prasetyo Winoto

Sumber: Humas Unsoed

Tags

Terkini

Terpopuler