Di Hutan Larangan, Warga Desa Rawaheng Lakukan Ritual Adat Rajab di Makam Ki Demang

- 4 Maret 2021, 20:07 WIB
Warga dari tujuh RT di Desa Rawaheng makan bersama usai lakukan ritual adat Sadranan di hutan Larangan.
Warga dari tujuh RT di Desa Rawaheng makan bersama usai lakukan ritual adat Sadranan di hutan Larangan. /Cokie Sutrisno/

Lensa Banyumas - Tradisi sadranan yang sejak tahun abad 14 Masehi silam, hingga kini masih dilestarikan warga grumbul Gembrong di desa Rawaheng Kecamatan Wangon. Tradisi tersebut dilakukan turun- temurun di makam Ki Demang yang berada di hutan larangan Rawaheng. Yang menarik, tradisi sadranan digelar ditengah rerimbunan hutan yang disebut Hutan Larangan, Kamis 4 Maret 2021.

Sadranan dilakukan warga setiap masuk bulan rajab dan saat Selasa Wage atau bisa juga Kamis Wage.Sedang Jadwal tersebut sudah diumumkan kepada warga sejak jauh hari. Bahkan, jadwal sadranan juga disosialisasikan oleh Pemerintah Desa Rawaheng.Baca Juga: Terungkap! Larangan di Desa Jipang Erat Kaitannya dengan Makam Mbah Agung Ciliwet dan Sungai Logawa

Sejak pagi warga desa ini sudah membawa tumpeng berisi aneka lauk pauk untuk dibawa ke makam desa setempat yang sudah dibersihkan sehari sebelumnya. Selain itu warga juga membawa kambing dan ayam untuk disembelih yang kemudian diolah sebagai tambahan lauk pauk. Ada pula warga yang membawa bambu dan perkakas lainnya seperti golok, pisau, gergaji untuk membuat pagar makam atau gethek yang telah usang.

Baca Juga: Tradisi Tahunan Hari Jadi Kabupaten Banyumas, Bupati Ziarah Ke Makam-Makam Bupati Pendahulu

Setelah semua selesai dikerjakan, kemudian warga berkumpul, dilakukan doa bersama dipimpin tokoh agama setempat yang dihadiri para perangkat desa dan kepala dusun.Kemudian makanan pun dimakan bersama. Menurut Sekertaris Desa Edi Santosa doa dimaksudkan untuk memohon kepada Tuhan agar arwah sesepuh Ki Demang, arwah orang tua dan saudara yang telah meninggal dunia diberikan ampunan.

"Maknanya seperti itu, semoga arwahnya ditempatkan di surga. Sedangkan sanak famili yang masih hidup diberikan kesehatan dan kemudahan mencari rezeki,"katanya.

Menurut tokoh masyarakat hutan larangan, Sugino yang juga sebagai Kepala Dusun tradisi sadranan sudah dikenal secara turun temurun. Dimana masyarakat diingatkan agar mendoakan arwah orang tuanya yang sudah meninggal dunia. “Masyarakat juga diingatkan agar senantiasa menjalin silaturahmi antar saudara, famili dan tetangga,” katanya.***

Editor: Cokie Sutrisno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x