Vaksinasi COVID-19 Bentuk Perlindungan Kepada Lansia dari Risiko Kesakitan dan Kematian

- 1 April 2021, 23:57 WIB
Lansia termasuk kelompok berisiko tinggi yang apabila tertular COVID-19 justru akan memperburuk kondisi kesehatan mereka.
Lansia termasuk kelompok berisiko tinggi yang apabila tertular COVID-19 justru akan memperburuk kondisi kesehatan mereka. /Sumber foto : Lalu Hamdani/

LENSA BANYUMAS - Pemerintah mengupayakan untuk terus mempercepat cakupan vaksinasi bagi golongan lanjut usia (lansia). Model baru pelaksanaan vaksinasi diperlukan untuk mempercepat capaian vaksinasi lansia yang lebih lambat daripada petugas pelayanan publik.Lansia termasuk kelompok berisiko tinggi yang apabila tertular COVID-19 justru akan memperburuk kondisi kesehatan mereka.

dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Kemenkes, menyampaikan bahwa dari target 21,6 juta target lansia, saat ini baru 1,5
juta lansia yang divaksinasi.

“Saya lihat baru terkonsentrasi di kota-kota besar seperti di Jakarta, Surakarta, Surabaya, dan di Kepulauan Riau, perlu komitmen Pemerintah Daerah untuk membantu lansia agar datang ke lokasi vaksinasi,” terangnya dalam Dialog Produktif bertema “Partisipasi Lansia, Tugas Bersama” yang diselenggarakan KPCPEN, Kamis, 1 April 2021.

Baca Juga: Percepatan Vaksinasi Lansia Butuh Peran Serta Seluruh Elemen Masyarakat

Lebih lanjut, dr. Maxi menjelaskan ada kekhawatiran yang justru datang dari anak-anak para lansia ini, “Anak-anak dari lansia ini perlu kita sosialisasikan dengan baik. Ini perlu kerja sama
dari kita semua terutama mensosialisasikan sisi keamanan dari vaksinasi dan memang orang tua
harus kita lindungi dari COVID-19. Karena lansia itu vitality rate-nya hingga 50% apabila terinfeksi
COVID-19,” jelasnya.

Hal ini dibenarkan Prof. Dr. Sri Rezeki, SpA (K), Ketua ITAGI yang menyarankan kepada kaum
muda bahwa jangan menganggap enteng perlindungan COVID-19, “Kita mesti menggugah para putra-putra lansia ini agar jangan menganggap enteng COVID-19 ini, karena daya tahan lansia memang menurun. Manfaat vaksinasi ini juga untuk menurunkan angka kematian akibat COVID-19,” tuturnya.

Baca Juga: Puasa Siang Hari Suntik Vaksinasi, Boleh atau Tidak, Ini Kata MUI

dr. Adam Prabata, dokter sekaligus edukator Kesehatan menyatakan, “Edukasi kita harus
berfokus pada manfaat vaksinasi, kita tunjukkan keuntungannya apa, bukan menunjukkan
risikonya apa. Meski ada risikonya, tapi lebih banyak manfaatnya bagi lansia,”

“Yang paling penting saat ini adalah menumbuhkan kesadaran, terutama kepada masyarakat,
bagi mereka yang memiliki orang tua, kakek, dan nenek utamanya harus memahami pentingnya
vaksinasi ini untuk melindungi mereka,” tutur dr. Maxi.

Selain itu dr. Maxi juga mencontohkan beberapa daerah yang sukses bergotong royong memobilisasi lansia, “Di DKI Jakarta, Camat dan Lurah betul-betul terlibat dalam memobilisasi vaksinasi lansia, itu hal yang baik yang bisa dicontoh daerah-daerah lain,” tuturnya.

Halaman:

Editor: Cokie Sutrisno

Sumber: Lalu Hamdani/KPCPEN


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x