Plasma Konvalesen di Jateng Tak Terpenuhi, Wagub Canangkan Gedor Lakon

- 3 Agustus 2021, 13:09 WIB
Wagub Jateng Taj Yasin Canangkan Gedor Lakon Untuk Penuhi Plasma Konvalesen di Jateng. / Sigit Oedi
Wagub Jateng Taj Yasin Canangkan Gedor Lakon Untuk Penuhi Plasma Konvalesen di Jateng. / Sigit Oedi /

LENSA BANYUMAS - Jumlah permintaan dan pemenuhan donor palsma konvalesen (PK) di Banyumas khususnya
dan Jawa Tengah pada umumnya, hingga saat ini belum berimbang.

''Belum semua permintaan donor plasma konvelasen yang dibutuhkan oleh pasien Covd-19 yang drawat di rumah sakit bisa dipenuhi. Masih banyak permintaan
plasma konvelesen di rumah sakit yang ada di Jateng dan Banyumas belum bisa terpenuhi,'' kata Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin saat mengunjungi kegiatan
donor darah plasma konvalesen di Unit Donor Darah (UDD) PMI Banyumas di Sokaraja, hari Selasa 3 Agustus 2021.

Wagub Jateng yang didampingi Wakil Ketua PMI Banyumas Dibyo Widodo dan Kepala UDD PMI Banyumas dokter Ivone Rusyandari menyebutkam di Jawa Tengah, minggu kemarin jumlah permintaan PK dari berbagai rumah sakit mencapai 15.000 lebih.

Baca Juga: Kapolresta Banyumas Tanggapi Antrian Panjang Warga Untuk Daftar Vaksinasi di Mapolresta Banyumas

Pemenuhuannya hanya sekitar 13.000 sekian.

Karena masih banyaknya permintaan kata Wagub, sehingga pemenuhan kebutuhan PK belum mencukupi, perlu didorong agar para penyintas Covid-19 mau mendonorkan plasma konvalesennya.

Banyak penyintas Covid-19 yang sebenarnya bisa menjadi pendonor PK.

Akan tetapi sampai saat ini masih belum semua penyintas Covid-19 yang secara sukarela mau mendonorkan PK-nya.

Menurut Taj Yasin agar para penyintas mau mendonorkan plasma konvalesennya, perlu ada edukasi
dan pendekatan kepada mereka.

''Perl ada edukasi dan pendekatan karena mereka para penyintas Covid-19 masih trauma. Habis sakit terus disuruh donor PK. Sebenarnya mereka tidak
tahu, kalau donor PK itu tidak sama dengan donor darah biasa. Donor PK yang diambil hanya plasmanya
saja. Darah yang diolah diambil plasmanya. Setelah plasma diambil, darah dimasukkan lagi ke
pendonor,'' jelas Taj Yasin.

Di sisi lain, lanjut Wagub Jateng, sebagian masyarakat masih ada yang belum mau mengakui Covid-19.

Banyak yang terpapar Covid-19 tetapi
tidak mau terbuka karena masih dianggap aib.

Padahal, kata Taj Yasin, bila orang yang terpapar Covid-19 semakin tinggi keterbukaannya, akan mudah
mendapatkan data penyintas Covid-19 dan akan semakin mudah bagi PMI untuk mendapatkan pendonor
plasma konvalesen.

Untuk itu, Wagub Jateng menyatakan salah satu upaya untuk
mendapatkan pendonor PK, di Jawa Tengah kini ada Gedor Lakon. Yakni Gerakan Donor Plasma Konvalesen
yang sudah berjalan sekitar dua minggu.

''Melalui Gedor Lakon saya meminta kepada Bupati/Walikota untuk memberi contoh, menjadi lakon. Bupat/Walikota, Wakil Bupati/Wakil Walikota
yang menjadi penyintas Covid-19, untuk memberi contoh menjadi lakon dengan mendonorkan plasma konvalesennya,'' ujar Taj Yasin.

Apabila kepala daerah sudah menjadi pemeran atau lakon dalam donor PK, diharapkan ASN yang menjadi bawahannya yang jadi penyintas Covid-19 juga mau mendonorkan PK-nya.

Dia berharap Bupati dan Walikota di Jateng juga melakukan pendataan penyintas Covid-19 untuk kepentingan donor PK.

''Dengan Gedor Lakon diharapkan akan semakin banyak penyintas Covid-19 yang secara sukarela mendonorkan
plasmanya melalui PMI,'' imbuh Taj Yasin.

Sementara, Kepala UDD PMI Banyumas dokter Ivone Rusyandari menjelaskan PMI Banyumas pun terus melakukan
sosialisasi dan pendekatan kepada penyintas agar mau mendonorkan plasmanya.

''Saat ini ada sekitar 200 penyintas Covid-19 di Banyumas. Sebagian sudah bisa mendonorkan plasmanya. Rata-rata per hari ada 15 penyintas yang mendonorkan plasmanya di UDD PMI Banyumas,'' terang Ivone.

Menurutnya, kebutuhan PK terasa meningkat sejak Januari 2021. Pada bulan Juli 2021, ada 923 permintaan tapi hanya 435 yang bisa terpenuhi.

''PMI Banyumas akan berupaya agar semakin banyak penyintas yang mau mendonorkan plasmanya,'' pungkas
Ivone.***

Editor: Rama Prasetyo Winoto

Sumber: Sigit Oedi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah