"Dengan mengikuti semua aturan yang diterapkan, WBP tentu akan meninggalkan kesan yang baik," imbuhnya.
Sementara itu, Hadi Prasetiyo, Pembimbing Kemasyarakatan Madya Bapas Kelas II Purwokerto menjelaskan secara lengkap tentang prosedur pengusulan hak asimilasi dan integrasi bagi WBP dan bimbingan kemandirian saat menjalani asimilasi dan integradi di Pokmas Lipas Bapas Purwokerto.
Selain Plt. Kepala Rutan Purbalingga dan Kepala Bapas Purwokerto, Pembimbing Kemasyarakatan Madya Bapas Purwokerto, Ketua Pokmas Lipas Jawa Tengah Djoko Susanto juga memberikan sedikit informasi mengenai Pokmas Lipas.
"Pokmas Lipas ini bertugas menghimpun dan menggandeng WBP, sehingga saya harap ketika akan menjalani asimilasi, WBP bisa berkoordinasi dengan Bapas," ungkapnya.
Ia juga menyebutkan bahwa keberadaan WBP di Rutan ini bukan berarti orang yang terbuang.
Pasalnya tidak semua orang di dunia ini akan lepas dari kesalahan.
"Pasti semua orang pernah berbuat kesalahan, tapi njenengan ini justru sedang dinaikkan derajatnya," ucap Djoko.
Karena itu, para WBP harus selalu bersyukur dan ikhlas dengan kondisi yang menimpanya.
"Selalu bersyukur dengan menyebutkan Alhamdulillah. Ikhlas dengan cobaan ini, dan tentunya doa njenengan semua disini tembus ke langit tanpa halangan," ujar Ketua DPC Peradi Purwokerto yang di Amini seluruh WBP yang mengikuti penyuluhan tersebut.