Sering Banjir Saat Hujan, Relawan Fortasi Banyumas Bersihkan Saluran Jalan Kabupaten Desa Pernasidi Cilongok

- 26 Desember 2021, 12:02 WIB
Sering Banjir saat hujan, Masyarakat bersama relawan Fortasi Banyumas bersihkan saluran di Jalan Kabupaten Desa Pernasidi, Kecamatan Cilongok, Banyumas, hari Minggu 26 Desember 2021. / Eddy Wahono
Sering Banjir saat hujan, Masyarakat bersama relawan Fortasi Banyumas bersihkan saluran di Jalan Kabupaten Desa Pernasidi, Kecamatan Cilongok, Banyumas, hari Minggu 26 Desember 2021. / Eddy Wahono /

 

LENSA BANYUMAS - Sering menyebabkan banjir di saat hujan, saluran air (drainase) Jalan Kabupaten yang menghubungkan Desa Sambirata, Desa Panembangan dan Desa Pernasidi, Kecamatan Cilongok dilakukan pembersihan.

Kegiatan pembersihan yang dilakukan hari Minggu 26 Desember 2021 itu dikoordinasi oleh Eko Supriyanto selaku Ketua Radio Antar Penduduk Indonesia (Rapi) Lokal 08 Cilongok dimana juga tergabung dalam Relawan Lintas Organisasi (FORTASI) dan koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) gabungan Kecamatan Cilongok.

Menurut Kades Pernasidi Sunarso, Jalan Kabupaten di Desanya jika hujan turun selalu banjir, karena drainase tidak mampu menampung debit air limpahan dari Desa Panembangan sehingga air berimbas ke jalan itu.

Baca Juga: Ditemukan Warga Tanpa Identitas Yang Sedang Sakit Di Bantaran Sungai Logawa Banyumas, Fortasi Bantu Evakuasi

"Drainase yang ada dengan lebar 40 Cm dan dalam 60 cm. Saya sangat mengharapkan agar dinas berwenang di Kabupaten Banyumas untuk melebarkan drainase agar tidak selalu banjir jika hujan," kata Sunarso kepada Lensa Banyumas-Pikiran-Rakyat.com melalui pesan Whatsapp.

Sementara itu, Pembina FORTASI Banyumas Eddy Wahono mengungkapkan pihaknya sangat bangga dengan peran relawan TRC gabungan yang turut serta membantu persoalan lingkungan.

Sebagai pemerhati kali dan sungai Serayu, Eddy Wahono melihat permasalahan banjir di Jalan Kabupaten Desa Pernasidi terjadi karena saluran drainase terlalu kecil, sampah dan tanah yang menyumbat.

"Desa Pernasidi terletak diketinggian 239 Mdl dan Desa Panembangan berjarak 1 km berada di ketinggian 260 Mdpl selisih ketinggian yang sangat berpengaruh pada kecepatan laju air serta volume air yang cukup besar sehingga tidak tertampung pada drainase serta sumbatan sampah dan tanah hampir sepanjang 50 m yang menutup drainase,"ungkap mantan pejabat DewanPengelolaan Sumber Daya Air Nasional Provinsi Jawa Tengah itu.

Halaman:

Editor: Rama Prasetyo Winoto

Sumber: Lensa Banyumas


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

x