Gelombang Tinggi Pesisir Selatan Jabar-DIY Diprakirakan Berlangsung Akhir Juli-Agustus 2020

- 13 Juli 2020, 18:02 WIB
Foto ilustrasi kondisi gelombang air laut saat meninggi. Foto: Antara
Foto ilustrasi kondisi gelombang air laut saat meninggi. Foto: Antara /

Lensa Banyumas- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gelombang tinggi hingga sangat tinggi masih berpeluang terjadi di perairan selatan Jabar-DIY maupun Samudra Hindia selatan Jabar-DIY.

Karenanya para nelayan di pesisir selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diimbau untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya gelombang tinggi di laut selatan Jabar-DIY.

Analis Cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Rendi Krisnawan menyebutkan, saat sekarang sedang berada pada musim angin timuran.

Baca Juga: Perahu Terhantam Ombak, Satu Nelayan Selamat, Satu Ditemukan Tewas Tenggelam di Perairan Jetis

Baca Juga: BMKG Imbau Masyarakat Waspadai Gelombang Tinggi di Sejumlah Wilayah Perairan Indonesia

Menurut dia, peluang terjadinya gelombang tinggi hingga sangat tinggi akan makin sering pada puncak musim angin timuran yang diprakirakan berlangsung mulai akhir bulan Juli-Agustus 2020.

"Gelombang tinggi hingga sangat tinggi masih berpeluang terjadi di perairan selatan Jabar-DIY maupun Samudra Hindia selatan Jabar-DIY karena saat sekarang sedang berada pada musim angin timuran," katanya dikutip Lensabanyumas.com dari Antara.

Bahkan, kata dia, pihaknya telah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di perairan selatan Jabar-DIY maupun Samudra Hindia selatan Jabar-DIY yang berlaku hingga tanggal 11 Juli dan akan diperbaharui jika ada perkembangan lebih lanjut.

Baca Juga: Hilangkan Lingkaran Hitam di Sekitar Mata dengan Cara ini

Baca Juga: Kebakaran Rumah di Bekasi Akibat Obat Nyamuk Bakar

Dalam hal ini, tinggi gelombang di perairan selatan Jabar-DIY diprakirakan berkisar 2,5-4 meter atau masuk kategori tinggi, sedangkan di Samudra Hindia selatan Jabar-DIY berkisar 4-6 meter atau masuk kategori sangat tinggi.

"Oleh karena itu, kami mengimbau kepada seluruh pengguna jasa kelautan untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya gelombang tinggi serta memerhatikan risiko keselamatan pelayaran," kata Rendi.

Menurut dia, hal itu disebabkan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter berbahaya bagi perahu nelayan berukuran kecil serta kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter berbahaya bagi tongkang.

Baca Juga: Belum Bisa Angkut Penumpang dan Terdampak Covid-19, Ribuan Pengendara Ojek Online Turun ke Jalan

Baca Juga: Problem Asmara dan Keluarga Membuat Andre Warga Dharmasraya Gantung Diri di Pohon Duku

Selain itu, kata dia, kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter berbahaya bagi kapal feri serta kecepatan angin lebih dari 27 knot serta tinggi gelombang di atas 4 meter berbahaya bagi kapal berukuran besar seperti kapal cargo dan kapal pesiar.

"Bagi masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi, kami imbau untuk tetap selalu waspada," demikian Rendi Krisnawan. ***

Editor: Muhammad Abdul Rohman

Sumber: antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x