Vaksinasi Menyeluruh Kunci Pemulihan Ekonomi Nasional

- 19 April 2021, 03:55 WIB
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Pengembangan Pengusaha Nasional Arsjad Rasjid./ Twitter@ArsjadRasyid
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Pengembangan Pengusaha Nasional Arsjad Rasjid./ Twitter@ArsjadRasyid /

LENSA BANYUMAS - Pelaksanaan vaksinasi Covid 19 secara menyeluruh menjadi kunci utama memulihkan perekonomian di Indonesia. 

Menurut Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Pengembangan Pengusaha Nasional Arsjad Rasjid, jika vaksinasi belum menyeluruh, diyakini perekonomian tetap jalan ditempat. 

"Kalau vaksinasi belum menyeluruh susah bagi kita karena roda ekonomi yang berjalan tetap segitu-segitu terus. Di sinilah pemerintah bekerja keras dari vaksinasi," ungkap Arsjad Rasjid seper dilansir Lensa Banyumas-PIKIRAN RAKYAT.com dari Antara. 

Baca Juga: Para Pelajar SLTA Diajak Beradu Kreatifitas dan Inovasi Pada AHM Best Student 2021

Di tengah situasi pandemi yang belum pernah diprediksi sebelumnya, kata Arsjad, menjalankan kembali roda ekonomi harus beriring sejalan dengan upaya memulihkan kesehatan.

Karena itu mengenai kebijakan larangan mudik Lebaran 2021, Arsjad yang juga calon Ketua Umum Kadin periode 2021-2026 ini mengaku sependapat dengan pemerintah.

Dia menilai pembukaan aktivitas mudik justru berpeluang meningkatkan kembali kasus penularan Covid 19 di tengah upaya vaksinasi yang kini sedang digencarkan.

"Saya katakan kita harus berkorban dulu, sabar dulu karena vaksinasi lagi berjalan. Kalau dibuka begitu saja, kalau tidak dilarang yang kena penyakit (COVID-19) malah tinggi," ujarnya. 

Pemulihan kesehatan, mau tidak mau menjadi prioritas di awal. Setelah vaksinasi terlaksana secara menyeluruh, dengan sendirinya perekonomian kembali bangkit karena semua sektor telah merasa aman.

Meski demikian, dalam waktu bersamaan infrastruktur untuk membangkitkan ekonomi harus dipersiapkan baik yang bersifat fisik maupun non fisik.

Infrastruktur pembangkit ekonomi yang bersifat fisik, menurut Arsjad, telah disiapkan pemerintah meliputi akses jalan, transportasi, kereta api, hingga Palapa Ring.

Demikian pula yang bersifat nonfisik seperti pendidikan vokasi, termasuk Undang-Undang Cipta Kerja yang tengah disiapkan berbagai regulasi turunannya.

Setelah infrastruktur disiapkan, kata Arsjad, berbagai insentif perlu digencarkan pemerintah untuk memperbanyak pelaku ekonomi di level mikro, kecil, menengah, hingga besar.

Tujuannya, memperluas lapangan kerja yang selanjutnya diharapkan mampu menekan tingkat kemiskinan.

Arsjad menambahkan, Kadin sebagai mitra pemerintah akan mengusulkan insentif yang tepat bagi pelaku usaha di daerah dengan potensi ekonomi yang berbeda-beda.

Seperti di Yogyakarta, insentif antara lain akan diusulkan untuk sektor industri pariwisata mengingat jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara ke Yogyakarta terus merosot.

Sedangkan khusus bagi ekonomi kreatif, Arsjad akan membangun Warung Inovatif di mana para pengusaha UMKM tidak hanya dilatih menghasilkan produk inovatif namun akan mendapat pelatihan pemasaran secara digital.

"Saya mendirikan warung inovasi bagi pengusaha batik di Pekalongan. Di dalam rumah ini, pengusaha tidak haya membuat batik namun dilatih memasarkan produknya lebih luas lagi," jelasnya. 

Melalui upaya ini, Arsjad yakin perekonomian Yogyakarta dan daerah lain yang selama ini terpukul pandemi bisa bangkit lagi.

Bahkan, mampu menciptakan pengusaha baru baik sekala mikro, keci dan menengah.

"Kadin mengingatkan agar semua pihak harus saling membantu untuk mendorong penambahan jumlah pengusaha di Indonesia agar bisa membuat lapangan pekerjaan yang lebih besar. Dengan membuat lapangan kerja lebih besar, maka dapat mengurangi kemiskinan," tegas Arsjad.***

Editor: Rama Prasetyo Winoto

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x