Walah, Pembeli Kembang di Kendal Abaikan Prokes

- 12 Mei 2021, 23:32 WIB
Pasar Kembang Jelang Lebaran di Weleri, Dipadati Warga Tanpa Abaikan Prokes
Pasar Kembang Jelang Lebaran di Weleri, Dipadati Warga Tanpa Abaikan Prokes /Hanief Syailendra/

LENSA BANYUMAS -  Menjelang Idulfitri, warga Weleri mulai menyerbu pasar dadakan yang menjual aneka bunga, atau yang lebih banyak dikenal Pasar Kembang, di depan Pasar Weleri. Rabu, 12 April 2021.

Warga dan pedagang yang berdatangan dari berbagai daerah di wilayah Kendal dan sekitarnya kedapatan tidak menjalankan protokol kesehatan (prokes) dengan tidak menggunakan masker dan menjaga jarak.

Warga terpantau berkerumun baik di halaman pasar maupun di luar pasar, tanpa menjalankan prokes yang ketat.

Baca Juga: Lebaran, Tukang Selonggsong Ketupat di Pasar Weleri Kendal Laris Manis

Meski demikian sangat disayangkan, tidak nampak satupun petugas, maupun Satgas Covid-19 yang berada di lokasi dan memperingatkan warga.

Seperti pengakuan salah seorang pedagang kembang, Arofiah yang mengaku datang dari Bandungan. Menurutnya, karena kebutuhan dirinya tidak khawatir akan virus Corona.

"Setiap tahun menjelang lebaran, memang saya berjualan kembang di pasar Weleri ini. Tujuan kami cari nafkah saja. Kalau mikir corona, kami bisa tidak makan," ujar pedagang yang menggelar dagangan bunganya di halaman Pasar Weleri.

Baca Juga: Anaknya Beli Game Online 800 ribu, Orang Tuanya Ngamuk Minta Kasir Indomaret Mengembalikan

Dikatakan, bunga atau kembang yang banyak dijual dan laku adalah sedap malam, krisan dan mawar. Selain itu, pembeli juga suka mencari yang sudah rangkaian dari beberapa bunga.

"Untuk sedap malam harga seikat Rp 25.000 - Rp 30.000 / batang. Sedangkan Krisan Rp 30.000/batang dan mawar Rp 15.000. Kalau semua dirangkai harganya mencapai Rp 50.000 - Rp 125.000 tergantung sedikit banyak bunganya," ungkapnya.

Salah seorang pembeli, Elis warga Weleri mengaku, dirinya membeli kembang sedap malam untuk ditaruh di ruangan tamu selama lebaran.

Baca Juga: Masjid Istiqlal Tidak Adakan Sholat Ied, Abu Hurairah : Khawatir Jadi Klaster Baru

"Ini sudah tradisi turun-temurun keluarga kami. Disamping bunga ditaruh di ruang tamu, juga ada yang untuk nyekar di makam orang tua atau leluhur kita," ujarnya.

Senada diungkapkan pembeli lain, Lia, menurutnya ia memborong kembang khusus untuk tabur bunga saat mengunjungi makam keluarganya.

"Ya ini tradisi turun temurun keluarga kami dan mungkin juga keluarga seluruh masyarakat di Weleri maupun Kendal, saat menjelang lebaran Idulfitri," singkat Lia.***

Editor: Cokie Sutrisno

Sumber: Hanief Syailendra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x