Pulihkan Ekonomi Masyarakat di Masa Pandemi, Pramuka Unsoed Dampingi Pengembangan Gropak Wlahar Wetan

- 22 Oktober 2021, 21:27 WIB
Kegiatan bina masyarakat yang dilakukan oleh Racana Soedirman dalam pengembangan Gropak di Desa Wlahar Wetan, Kalibagor, Banyumas. /  Dyah
Kegiatan bina masyarakat yang dilakukan oleh Racana Soedirman dalam pengembangan Gropak di Desa Wlahar Wetan, Kalibagor, Banyumas. / Dyah /

LENSA BANYUMAS -  Pandemi Covid 19 berdampak terhadap sendi-sendi kehidupan masyarakat, salah satunya pada bidang ekonomi.

Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) termasuk industri rumahan Gropak yang menjadi salah satu produk unggulan Desa Wlahar Wetan, Kecamatan Kalibagor Kabupaten Banyumas juga mengalami dampaknya yakni menurunnya daya beli masyarakat.

Pemulihan kondisi ini menjadi perhatian banyak pihak, termasuk Racana Soedirman, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) yang menjadi wadah pengembangan diri melalui kegiatan kepramukaan.

Baca Juga: BMT Amanah Indonesia Bagikan Masker Dan Sarapan Pagi Gratis di 3 Titik, Pimcab: Kami Ingin Perluas Jaringan

Menurut Dosen Pendamping sekaligus pembina UKM Pramuka Racana Soedirman Dyah Susanti, S.P., M.P. konsep Tri Bina yang melekat dalam kegiatan pembinaan yang dilakukan Racana Soedirman, yaitu bina diri, bina satuan dan bina masyarakat mendorong mahasiswa dari berbagai fakultas itu untuk bergerak, memberikan sumbangsih dalam pemulihan Ekonomi masyarakat.

Program pembinaan berdimensi pemberdayaan masyarakat yang dikembangkan Racana Soedirman, adalah bina masyarakat.

"Bina masyarakat ini selaras dengan pengembangan pembelajaran yang digalakkan oleh Mendikbud Ristek saat ini, yaitu Merdeka Belajar Kampus Merdeka,"kata Dyah kepada Lensa Banyumas-PIKIRAN RAKYAT.com, hari Jumat 22 Oktober 2021.

Kegiatan bina masyarakat yang dilakukan oleh Racana Soedirman, kata Dyah, adalah bina desa, yang tahun ini mendapatkan hibah pendanaan dalam Program Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) yang diselenggarakan oleh Kemendikbud Ristek setelah melalui seleksi beberapa tahap, menyisihkan proposal dari peguruan-peguruan tinggi di seluruh Indonesia.

Kegiatan bina masyarakat yang dilakukan oleh Racana Soedirman dalam pengembangan Gropak di Desa Wlahar Wetan, Kalibagor, Banyumas. /  Dyah
Kegiatan bina masyarakat yang dilakukan oleh Racana Soedirman dalam pengembangan Gropak di Desa Wlahar Wetan, Kalibagor, Banyumas. / Dyah

Tim PHP2D Racana Soedirman yang diketuai oleh Jannata Utswatun Khasanah, mahasiswa Fakultas Pertanian beranggotakan mahasiswa lintas fakultas dan lintas angkatan tersebut memilih melaksanakan pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan gropak di Desa Wlahar Wetan.

Gropak merupakan makanan ringan khas dari Desa Wlahar Wetan yang berbahan dasar singkong. 

"Salah satu permasalahan yang dihadapi para perajin, adalah sulitnya mencari bahan tambahan dalam pembuatan gropak yaitu kucai," jelas Dyah. 

Produsen Gropak, lanjut Dyah, memperoleh kucai dengan cara membeli di desa sebelah namun terkadang kesulitan untuk mendapatkannya. 

Menyiasati kondisi tersebut, Tim PHP2D Racana Soedirman membekali masyarakat dengan teknologi budidaya vertikultur untuk memproduksi kucai secara mandiri.

"Teknologi vertikultur kucai menjadi solusi, karena selama ini perajin telah mencoba menanam di lahan pekarangan tetapi terganggu oleh hama unggas, yaitu ayam," paparnya. 

Ia juga menyebutkan alih teknologi yang dilaksanakan secara hybrid tersebut menyiasati situasi pandemi, dilanjutkan dengan praktik bersama di rumah perajin, telah berhasil dilaksanakan, dan perajin telah memanen kucai hasil budidaya vertikultur. 

Permasalahan keterbatasan kapasitas produksi Gropak menurutnya, karena masih dikerjakan secara manual serta terbatasnya pemasaran juga dihadapi oleh perajin Gropak.

"Penjualan kepada tengkulak menyebabkan ketergantungan dan rendahnya posisi tawar khususnya dalam penentuan harga," sebut Dyah. 

Disamping itu, penggunaan alat yang masih tradisional menyebabkan proses produksi membutuhkan waktu yang lebih lama.

Merespon kondisi ini, kata Dyah, perajin gropak bersama pemuda Karang Taruna dan anggota PKK Desa Wlahar Wetan akan belajar bersama dalam pelatihan pengemasan dan branding produk dirangkai dengan pelatihan digital marketing.

Dijelaskan, intervensi teknologi dalam produksi berupa mesin untuk pencetak Gropak juga akan dikenalkan kepada para perajin untuk mendukung peningkatan kuantitas dan kualitas produk.

"Keterlibatan mahasiswa dalam mengupayakan solusi berbagai permasalahan ini merupakan salah satu media pembelajaran yang efektif dalam membangun kompetensi lulusan sekaligus membangun pemulihan Ekonomi masyarakat," ujar Dyah. 

Selain itu, program PHP2D itu juga melibatkan berbagai pihak dalam pelaksanaannya, diantaranya pemerintah daerah, khususnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Banyumas serta industri, salah satunya Kemasku Packaging.

Karena itu, Rifah Ediati, S.TP., M.P selaku founder Kemasku berperan dalam pelatihan branding dan pengemasan produk yang diharapkan bisa mendukung perluasan pemasaran Gropak sebagai produk unggulan Wlahar Wetan.

Bahkan Kepala Desa Wlahar Wetan, Slamet dan perangkatnya beserta warga masyarakat merespon positif dan antusias atas inisiasi program PHP2D itu. 

Pasalnya, mereka berkeyakinan adanya sinergi akademisi dalam hal ini mahasiswa sebagai ujung tombak pemberdayaan masyarakat dengan berbagai pihak akan memberikan dampak positif terhadap pemulihan Ekonomi masyarakat sekaligus mendukung peningkatan kompetensi lulusan perguruan tinggi. 

"Program PHP2D Racana Soedirman yang dijiwai oleh semangat Tri Bina dan Tri Dharma Perguruan Tinggi ini menjadi bukti, bahwa generasi muda telah siap menjadi agen perubahan dalam perbaikan kualitas hidup pembangunan bangsa," pungkas Dyah.***

Editor: Rama Prasetyo Winoto

Sumber: Lensa Banyumas


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah