Network
/photo/2021/06/05/3667936139.jpg)
LENS BANYUMAS - Pada suatu malam, Hennig Brandt, merebus 1200 galon (sekitar 4542 liter) urine (air kencing). Setelah merebus air kencing tersebut, tersisa arang, pasir, dan semacam tar lengket. Setelah memanasi sekian lama, didapatilah tetesan yang bersinar.
Apa sih yang dicari Hennig Brandt hingga merebus 1200 galon air kencing? Ia sedang berusaha menemukan Philosopher's Stone (Batu Bertuah) yang konon bisa mengubah benda menjadi emas dan mungkin menjadi kunci ke keabadian.
"Ya, kalau pernah membaca Harry Potter, kalian pasti familiar dengan nama Nicolas Flamel yang berhasil menemukan batu bertuah yang lalu dicari oleh Voldemort,"demikian kata Narpati Wisjnu Ari Pradana seorang programer yang suka mengoprek dunia misteri.
Nah, kalau Nicolas Flamel dalam Harry Potter itu adalah imajinasi JK Rowling tetapi Nicolas Flamel sungguhan benar-benar ada di Prancis dan JK Rowling mendasarkan karakternya berdasarkan tokoh sungguhan. Tokoh ini, digosipkan juga sudah menjadi abadi karena menemukan batu bertuah.
Nah, baik Hennig Brandt maupun Nicolas Flamel itu bagian dari pengikut satu disiplin ilmu yang sama, ALKIMIA.
Sebelum Lavoisier menimbang udara dan menemukan bahwa udara bukanlah zat tunggal melainkan terbagi atas berbagai gas lain, para penganut Alkimia mendasarkan dirinya pada teori Aristoteles, salah satu pagan pra-Kristiani.
Baca Juga: Sering Susah Tidur? Bahkan Tidur Kurang Nyenyak ? Lakukan 6 Gerakan peregangan ini sebelum tidur.
Aristoteles sendiri, walaupun seorang pagan, karyanya boleh beredar di Eropa abad pertengahan tetapi disiplin Alkimia sendiri berkembang pesat di masa orang-orang Arab dan Persia, yang tentu saja dari sisi Kristen Eropa saat itu adalah orang-orang kafir.
"Jadi apakah sekte sihir itu ada? Kalau yang engkau maksud adalah Wicca, Druidism, dan semacam itu, maaf, saya tak tahu. Tapi para penggemar alkimia sungguh benar-benar ada, mencampur zat-zat aneh untuk mendapatkan batu bertuah,"pungkasnya.***
