LENSA BANYUMAS - Istilah hustle culture mungkin tidak banyak orang yang mengerti, tp sebenarnya kita sering mengalaminya setiap hari.
Hustle culture adalah istilah ketika seseorang ingin cepat-cepat menyelesaikan suatu pekerjaan hingga lupa waktu seperti istirahat atau makan, sehingga menyebabkan stres dan sakit, bisa sakit fisik atau mental.
Dengan penjelasan istilah hustle culture tadi, mungkin akhirnya kita jadi paham dan mengerti bahwa kita tanpa sadar melakukannya.
Bagi generasi milenial, hustle culture menjadi sebutan yang sangat familiar. Lalu bagaimana cara untuk menghadapinya?
Baca Juga: Jenis Kejadian yang Bisa Bikin Trauma, Nomor3 Jangan Disepelekan!
Dilansir Lensa Banyumas.Pikiran-Rakyat.com dari IG@kreativv_id dan website myskill.id, ada beberapa tips untuk mengatasi hustle culture, antara lain;
1. Harus sadar dengan keadaan.
Dalam mengerjakan sesuatu kita jangan sampai lupa waktu, apalagi sampai tidak sadar dengan keadaan.
Niat hati ingin produktif, eh malah jadinya sakit, karena lupa jadwal makan dan lupa istirahat.
Kalau sudah melupakan waktu dan keadaan sudah termasuk gejala melakukan hustle culture.
2. Hindari membandinginkan diri sendiri dengan orang lain.
Jika sering membandingkan diri sendiri dengan orang lain, biasanya akan timbul rasa ketidakpuasan terhadap diri sendiri.
Jika kita membandingkan tentang kesuksesan dengan orang lain misalnya.
Untuk mengatasi rasa ketidakpuasan ini, kita harus evaluasi diri dan ingat bahwa setelah melakukan segala macam usaha, hasil dari semua ikhtiar di dunia ini sudah diatur oleh NYA.
3. Harus tegas sama diri sendiri
Jika kita udah bekerja keras, jangan ragu untuk memberi reward buat diri sendiri.
Ga ada salahnya, kalau kita luangkan waktu untuk me time. Kita juga harus disiplin waktu, mana waktu kerja dan me time, ya kan.
4. Kenali batasan untuk mengatasi Hustle Culture
Seperti yang dikutip dalam myskill.id, kita harus memiliki batasan atau kapasitas diri.
Tidak semuanya kita lakukan saat itu juga, hingga melupakan waktu istirahat.
Akhirnya, kita memaksa diri kita untuk terus bekerja dan hal itu bisa mengakibatkan burnout atau stres.
5. Tetap jalin relasi dengan orang lain.
Jika kita terjebak dalam hustle culture terus menerus, maka kualitas hubungan sosial kita akan menurun.
Jika kamu telah lelah karena hustle culture, sebaiknya istirahat sejenak dan merefleksikan pikiran mu sebentar.
Itulah langkah-langkah agar kita tidak terjebak dalam kondisi hustle culture.
Kalian wajib mencoba tips diatas, bisa dimulai bertahap, tapi jangan lupa utamakan kesehatan mental dan fisik kamu.***