Network
LENSA BANYUMAS - Saat ini kita sudah dikuasai dengan dunia teknologi, salah satunya gadget.
Bahkan faktanya, benda yang pertama kali kita tuju ketika bangun tidur di pagi hari adalah ponsel.
Terutama sejak pandemi saat ini apa-apa serba online, sehingga tidak bisa dipungkiri bahwa untuk tingkat konsumsi gadget maupun media terbilang cukup tinggi.
Saat ini masyarakat bisa dengan mudah memperoleh informasi, komunikasi maupun berbelanja melalui media.
Baca Juga: 3 Hal Ini Bukti Kamu Masih Hidup dalam Trauma
Namun, siapa sangka hal ini justru berpotensi lahirnya fenomena baru, yakni fenomena doom scrolling yang beberapa orang kerap kali menyebutnya sebagai doom surfing.
Lalu, apa itu doom scrolling? Apa juga faktor penyebabnya?
Dilansir Lensa Banyumas.Pikiran-Rakyat.com dari halodoc.com, fenomena doom scrolling merupakan salah satu perilaku seseorang yang digambarkan memiliki kecenderungan dalam mengkonsumsi sosial media secara terus-menerus, terutama dalam mengakses berita yang negatif.
Seorang psikologi klinis dari California yaitu Dr. Carla Marie Manly menerangkan, fenomena ini dalam kacamata psikologisnya dapat dijelaskan, kondisi dimana kecenderungan seseorang yang berpikir bahwa mereka akan merasa lebih aman apabila dapat mengakses perkembangan berita yang negatif secara terus menerus.
