AS Lancarkan Aksi Serangan Balasan Ke Wilayah Milisi Dukungan Iran Di Suriah

26 Februari 2021, 11:15 WIB
Pesawat tanpa awak MQ9 Reaper, banyak digunakan oleh militer AS untuk pengintaian dan serangan udara / © Getty Images North America / AFP /

Lensa Banyumas - Amerika Serikat melancarkan serangan udara di Suriah pada hari Kamis, dengan target fasilitas dekat perbatasan Irak yang digunakan oleh kelompok milisi yang didukung Iran.

Dilansir Lensa Banyumas-Pikiran Rakyat. com dari France24, Kementerian Pertananan AS Pentagon menyebutkan serangan itu dilakukan sebagai aksi balasan atas serangan roket di Irak awal bulan ini yang menewaskan satu kontraktor sipil dan melukai seorang anggota layanan AS serta pasukan koalisi lainnya.

Serangan udara itu adalah aksi militer pertama yang dilakukan AS dibawah pemerintahan Biden, yang dalam minggu-minggu pertama telah menekankan niatnya untuk lebih fokus pada tantangan yang ditimbulkan oleh China.

Baca Juga: Tiga Bulan Lagi, Uni Eropa Berlakukan Sertifikat Vaksin Covid 19

Meskipun ancaman Timur Tengah masih ada, keputusan Biden untuk menyerang di Suriah tampaknya tidak menandakan niat untuk memperluas keterlibatan militer AS di wilayah tersebut, melainkan untuk menunjukkan keinginan untuk membela pasukan AS di Irak.

"Saya yakin dengan target yang kami kejar, kami tahu apa yang kami capai," kata Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin kepada wartawan yang mendampingi Biden dalam lawatannya dari California ke Washington.

Setelah serangan udara, Menhan Lyod Austin yakin bahwa target itu sama seperti yang digunakan oleh militan Syiah saat melakukan serangan roket pada 15 Pebruari lalu. 

Sebelumnya, Juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan tindakan AS adalah "tanggapan militer yang proporsional" yang diambil bersama dengan langkah-langkah diplomatik, termasuk konsultasi dengan mitra koalisi.

"Operasi itu mengirimkan pesan yang tidak ambigu: Presiden Biden akan bertindak untuk melindungi personel Amerika dan koalisi," kata Kirby.

Serangan udara AS telah menghancurkan beberapa fasilitas di titik kontrol perbatasan yang digunakan oleh sejumlah kelompok militan yang didukung Iran, termasuk Kataib Hezbollah dan Kataib Sayyid al-Shuhada.

AS menyalahkan Kataib Hezbollah atas berbagai serangan yang menargetkan personel dan kepentingan AS di Irak di masa lalu.

Kirby tidak menyebutkan apakah ada korban dalam serangan hari Kamis itu.

Tetapi Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengungkapkan bahwa 17 orang tewas setelah serangan tersebut dan menghantam tiga truk berisi amunisi yang datang dari Irak dekat kota Bukamal di Suriah.

"Semua yang tewas berasal dari pasukan Hashed al-Shaabi yang disponsori negara Irak, kelompok yang banyak milisi kecil dimana punya hubungan dengan Iran," katanya.***

Editor: Rama Prasetyo Winoto

Sumber: AFP France24 AP

Tags

Terkini

Terpopuler