WHO Serukan Sejumlah Negara Untuk Tidak Hentikan Penggunaan Vaksin AstraZeneca

- 16 Maret 2021, 20:25 WIB
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. / Youtube / Euronews
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. / Youtube / Euronews /

Lensa Banyumas - Menyikapi sejumlah negara di Eropa yang menghentikan sementara penggunaan vaksinasi AstraZeneca akibat adanya pasien yang meninggal dunia setelah di vaksin tersebut, Badan Kesehatan Dunia (WHO) berpendapat hal itu sebetulnya tidak perlu terjadi.

Saat jumpa pers melalui daring di Markas Besar WHO, Jenewa, Swiss hari Selasa 16 Maret 2021, Dirjen WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan kejadian adanya pasien yang meninggal karena di vaksin tidak perlu dikaitkan dengan vaksin itu.

"Sebagai tindakan pencegahan setelah adanya laporan penggumpalan darah pada orang yang telah menerima vaksin dari dua batch yang diproduksi di Eropa, ini tidak berarti peristiwa ini terkait dengan vaksinasi, namun hal ini merupakan praktik rutin untuk menyelidikinya dan menunjukkan bahwa sistem pengawasan berfungsi dan kontrol berjalan efektif," jelasnya seperti dikutip Lensa Banyumas-Pikiran Rakyat.com dari kanal Youtube Euronews.

Baca Juga: Akibat Kebijakan Rileks Covid 19, Ibu Kota Madrid, Spanyol Dibanjiri Ratusan Wisatawan

Sementara itu ditempat yang sama, Asisten Dirjen WHO, Mariangela Simao mengungkapkan penggunaan vaksi baik AstraZeneca maupun vaksin lainnya akan memberikan manfaat lebih besar daripada resiko infeksi covid itu sendiri.

"Jadi rekomendasi pada poin ini adalah bahwa resiko manfaat vaksinasi baik yang menggunakan Astrazeneca atau vaksin lain lebih besar daripada risiko infeksi Covid yang kita tahu berdampak signifikan bagi orang dengan penyakit parah, rawat inap dan kematian,"pungkasnya.***

Editor: Rama Prasetyo Winoto

Sumber: YouTube Sobat Dosen EuroNews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x