Bahkan pada hari Sabtu itu juga, para aktivis menerbangkan layang-layang yang dicat dengan gambar para pemimpin demonstrasi yang dipenjara dan menyerukan pembebasan mereka.
Gerakan protes pemuda Thailand sejauh ini menjadi tantangan terbesar bagi Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha.
Para pengunjuk rasa menuduh Prayuth Chan-ocha telah merekayasa proses yang akan mempertahankan status quo politik dan membuatnya tetap berkuasa setelah pemilu 2019 lalu. Namun Prayuth menepis tuduhan itu.
Para pengunjuk rasa juga dinilai melanggar tabu tradisional dengan menuntut reformasi monarki, dan menuding militer telah merancang konstitusi yang memberi Raja terlalu banyak kekuasaan setelah kudeta tahun 2014.***