BNPT Meliibatkan Napi Terorisme dalam Program Klinik Pancasila

- 3 Juni 2021, 13:00 WIB
Kegiatan deradikalisasi di Klinik Pancasila milik BNPT
Kegiatan deradikalisasi di Klinik Pancasila milik BNPT /Dok. Humas BNPT/Lensa Banyumas


LENSA BANYUMAS - Sebagai upaya deradikalisasi, seluruh narapidana teroris bakal dibina lewat program Klinik Pancasila yang diaktifkan seluruh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Direktur Deradikalisasi BNPT, Irfan Idris mengatakan, program terbaru ini merupakan upaya maksimal deradikalisasi yang mengedepankan pembinaan wawasan kebangsaan terhadap nilai-nilai Pancasila.

"Dulu masih bentuknya diskusi-diskusi Pancasila, sekarang caranya lain. Warga binaan (Napiter) ini bertindak sebagai Dokter Pancasila. Nanti mereka inilah yang akan mendidik warga binaan lain, untuk menerima Pancasila dan mengamalkan Pancasila,” ujar Direktur Deradikalisasi BNPT dalam keterangannya di laman resmi bnpt.go.id, Kamis 3 Juni 2021.

Baca Juga: Di daerah Pasar Minggu Jakarta Selatan, Densus 88 Menangkap seorang DPO Terduga Teroris

Lebih lanjut Direktur Deradikalisasi BNPT menjelaskan, di Klinik Pancasila, para napiter akan diberikan pemahaman dan pembelajaran terkait nilai-nilai Pancasila.

Kemudian, napiter yang akhirnya menerima, mengerti, dan mau mengamalkan nilai-nilai Pancasila, akan ditunjuk menjadi 'Dokter Pancasila' untuk mengajarkan dan memberi pengertian terkait Pancasila ke narapidana yang lainnya di Klinik Pancasila.

“Warga binaan yang sakit-sakit sila Pancasila-nya akan dinasehati oleh mereka. Ini namanya Deradikalisasi menggunakan proxy," Imbuh Direktur Deradikalisasi BNPT.

Menurutnya, para napiter yang menjadi Dokter Pancasila secara tidak langsung diuji kemampuannya dan keseriusannya dalam menerima, mengerti dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila.

"Ikrar kepada NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) itu bukan hanya tanda tangan saja tapi dia harus bisa menjelaskan, melaksanakan nilai-nilai Pancasila. Ketika mereka jadi Dokter Pancasila secara otomatis kita bisa lihat seberapa jauh bagaimana mereka memahami Pancasila itu sendiri," katanya.

Editor: Dedy Sudianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x