"Forum diksusi dengan tema pemanfaatan teknologi ini sangat penting bagi penyelesaian penanganan sampah di daerah-daerah wilayah Jateng," kata Tri Yuni Atmojo.
ia juga menjelaskan, penanganan sampah dengan teknologi justru sebagai salah satu pendukung penyelesaian masalah sampah.
"Bahkan permasalahan sampah tidak hanya di tingkat regional, tapi juga dunia pun masih menghadapi persoalan ini, namun dengan terobosan-terobosan seperti penggunaan teknologi malah bisa menjadi penyelesaiannya," ujarnya.
Bagi Pemprov Jateng dalam hal ini Bappeda, persoalan penanganan sampah harus diikuti oleh kesadaran masyarakat.
"Peran dan kesadaran masyarakat dalam penanganan pengelolaan sampah sangat diharapkan, kemudian juga stakeholder lainnya seperti dinas-dinas saling terkait juga harus bersinergi dan berkolaborasi ketika sampah menjadi nilai ekonomis. Karena pada akhirnya nanti pemasaran produk dari olahan sampah pasti menjadi kendala,"ucap Tri Yuni Atmojo.
Sementara anggota Komisi E DPRD Jateng, Sidi Mawardi dalam pemaparannya mengatakan, pandemi Covid 19 membuat masyarakat dituntut harus bisa beradaptasi dengan situasi kondisi yang serba menggunakan teknologi.
Dengan masa pandemi Covid 19, kata Sidi, masyarakat juga dituntut berinovasi terkait pengelolaan sampah.
"Pengembangan inovasi berbasis pemberdayaan masyarakat pasca pandemi sangat penting dalam persoalan penanganan dan pemanfaatan sampah," ungkap Sidi Mawardi.
Apalagi sebagian besar peserta forum diskusi ini, kata Sidi Mawardi, berasal dari kelompok tani dan kelompok ternak.