Sampah Masih Sisakan Persoalan, Bappeda Jateng: Teknologi Jadi Pendukung Penyelesaiannya

- 1 Oktober 2021, 13:52 WIB
Bappeda Jateng dan Komisi E DPRD Jateng gelar Forum Diskusi Aktual dengan Tema Membangun Kompetensi Desa Dengan Teknologi Kreatif: Pemanfaatan Sampah Untuk Pupuk Organik di Kabupaten Banyumas di Klapagading, Wangon, 1 Oktober 2021.
Bappeda Jateng dan Komisi E DPRD Jateng gelar Forum Diskusi Aktual dengan Tema Membangun Kompetensi Desa Dengan Teknologi Kreatif: Pemanfaatan Sampah Untuk Pupuk Organik di Kabupaten Banyumas di Klapagading, Wangon, 1 Oktober 2021. /Rama Prasetyo Winoto/

LENSA BANYUMAS - Persoalan pengelolaan dan pemanfaatan sampah yang sampai saat ini masih menjadi permasalahan mesti harus diikuti oleh kesadaran masyarakat. 

Tanpa kesadaran dan peran masyarakat, persoalan sampah akan terus membayangi kehidupan masyarakat itu sendiri. 

Karena itu, Badan Perencanaan, Pembangunan, Penelitian dan Pemgembangan Daerah (Bappeda) Provinsi Jateng dan Komisi E DPRD Provinsi Jateng mengadakan Forum Diskusi Aktual dengan Tema Membangun Kompetensi Desa Dengan Teknologi Kreatif: Pemanfaatan Sampah Untuk Pupuk Organik di Kabupaten Banyumas.

Baca Juga: Banyak Aparatur Desa Terjerat Kasus Korupsi, Kejari Cilacap Beri Penyuluhan Hukum Sejumlah Desa di Kawunganten

Forum Diskusi Aktual itu dilaksanakan di aula Rumah Makan Tirta Gading, Klapagading, Wangon, Banyumas, hari Jumat 1 Oktober 2021.

Pesertanya sendiri berasal dari kelompok tani dan kelompok ternak dari tiga kecamatan yaitu Jatilawang, Wangon dan Lumbir. 

Sedangkan sebagai pembicara Forum tersebut yaitu anggota Komisi E DPRD Jateng Sidi Mawardi, Kabid Riset dan Pengembangan Bappeda Jateng Tri Yuni Atmojo dan Praktisi Sampah Banyumas Samsudin.

Bappeda Jateng dan Komisi E DPRD Jateng gelar Forum Diskusi Aktual dengan Tema Membangun Kompetensi Desa Dengan Teknologi Kreatif: Pemanfaatan Sampah Untuk Pupuk Organik di Kabupaten Banyumas di Klapagading, Wangon, 1 Oktober 2021.
Bappeda Jateng dan Komisi E DPRD Jateng gelar Forum Diskusi Aktual dengan Tema Membangun Kompetensi Desa Dengan Teknologi Kreatif: Pemanfaatan Sampah Untuk Pupuk Organik di Kabupaten Banyumas di Klapagading, Wangon, 1 Oktober 2021.

Menurut Kabid Riset dan Pengembangan Bappeda Jateng Tri Yuni Atmojo, diskusi yang dilakukan hari ini sangat penting  untuk mengetahui sejauh mana penanganan sampah di masing-masing Kabupaten / Kota di Jateng. 

"Forum diksusi dengan tema pemanfaatan teknologi ini sangat penting bagi penyelesaian penanganan sampah di daerah-daerah wilayah Jateng," kata Tri Yuni Atmojo. 

ia juga menjelaskan, penanganan sampah dengan teknologi justru sebagai salah satu pendukung penyelesaian masalah sampah. 

"Bahkan permasalahan sampah tidak hanya di tingkat regional, tapi juga dunia pun masih menghadapi persoalan ini, namun dengan terobosan-terobosan seperti penggunaan teknologi malah bisa menjadi penyelesaiannya," ujarnya. 

Peserta Forum Diskusi Aktual dengan Tema Membangun Kompetensi Desa Dengan Teknologi Kreatif: Pemanfaatan Sampah Untuk Pupuk Organik di Kabupaten Banyumas diberikan Masker, 1 Oktober 2021..
Peserta Forum Diskusi Aktual dengan Tema Membangun Kompetensi Desa Dengan Teknologi Kreatif: Pemanfaatan Sampah Untuk Pupuk Organik di Kabupaten Banyumas diberikan Masker, 1 Oktober 2021..

Bagi Pemprov Jateng dalam hal ini Bappeda, persoalan penanganan sampah harus diikuti oleh kesadaran masyarakat. 

"Peran dan kesadaran masyarakat dalam penanganan pengelolaan sampah sangat diharapkan, kemudian juga stakeholder lainnya seperti dinas-dinas saling terkait juga harus bersinergi dan berkolaborasi ketika sampah menjadi nilai ekonomis. Karena pada akhirnya nanti pemasaran produk dari olahan sampah pasti menjadi kendala,"ucap Tri Yuni Atmojo. 

Sementara anggota Komisi E DPRD Jateng, Sidi Mawardi dalam pemaparannya mengatakan, pandemi Covid 19 membuat masyarakat dituntut harus bisa beradaptasi dengan situasi kondisi yang serba menggunakan teknologi. 

Dengan masa pandemi Covid 19, kata Sidi, masyarakat juga dituntut berinovasi terkait pengelolaan sampah. 

"Pengembangan inovasi berbasis pemberdayaan masyarakat pasca pandemi sangat penting dalam persoalan penanganan dan pemanfaatan sampah," ungkap Sidi Mawardi. 

Apalagi sebagian besar peserta forum diskusi ini, kata Sidi Mawardi, berasal dari kelompok tani dan kelompok ternak. 

"Memang masyarakat perlu terus diedukasi terkait pengelolaan dan pemanfaatan sampah dengan teknologi, apakah itu menjadi pupuk atau barang-barang bernilai ekonomi tinggi,"paparnya.

Sedangkan Praktisi sampah Banyumas Samsudin mengungkapkan pemanfaatan sampah di lingkungan warga dapat menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi keluarga.

"Dengan pengelolaan dan pemanfaatan sampah selain lingkungannya bersih juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tukasnya. 

Ia mencontohkan sampah yang berceceran di pinggir jalan, kata Samsudin, kalau saja masyarakat sadar akan lingkungan tentu hal itu tidak terjadi. 

Karena dibalik sampah ternyata ada satu nilai yang belum di sadari oleh masyarakat. 

"Untuk itu, edukasi melalui pelatihan pengelolaan sampah harus dimulai dari usia dini sehingga masyarakat sadar tentang pentingnya kebersihan lingkungan," pungkas Samsudin. 

Sebelum kegiatan Forum Diskusi Aktual tersebut dimulai para peserta diberikan masker dan diingatkan untuk mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.***

Editor: Rama Prasetyo Winoto

Sumber: Lensa Banyumas


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x