Salah Kaprah Soal Ekowisata, Pahami 4 Faktanya

- 22 Oktober 2021, 18:20 WIB
Destinasi ekowisata Tangkahan, yang tercakup dalam Taman Nasional Gunung Leuser. / HII
Destinasi ekowisata Tangkahan, yang tercakup dalam Taman Nasional Gunung Leuser. / HII /

“Aku pikir, kapan lagi bisa seperti ini? Kalau mengingat momen itu, rasanya sampai mau menangis,"kata Alexander Thian. 

Diyah Deviyanti, Project Coordinator Hutan Itu Indonesia (HII) menceritakan pengalamannya, ketika traveling ke destinasi ekowisata Tangkahan, yang tercakup dalam Taman Nasional Gunung Leuser.

Diyah benar-benar merasakan kedamaian di tengah hutan yang keasliannya masih sangat dijaga, menyusuri jalan setapak kecil, sesekali terkena ranting pohon yang menjuntai.

Ia menikmati air terjun yang airnya memang benar-benar jatuh secara alami, yang sekitarnya masih natural, tidak dengan sengaja ditambahkan spot untuk berfoto. 

“Begitulah gambaran destinasi ekowisata yang sesungguhnya. Pengelola tidak mengubah fungsi hutan sebagai sumber oksigen dan sumber kehidupan masyarakat sekitar. Tidak ada pembangunan fasilitas yang mengubah atau merusak ekosistem. Tak perlu takut, tempat seperti ini sangat aman, karena kita ditemani pemandu. Apalagi, sebelum perjalanan kita diberi informasi tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan,” kata Diyah.

Tak berlebihan jika hutan juga disebut baik bagi kesehatan mental.

Hutan didominasi oleh vegetasi pohon. Keberadaan pohon dapat menurunkan suhu dan kebisingan, serta memberikan oksigen bagi manusia.

Hutan juga memiliki berbagai jenis flora yang menghasilkan aroma yang menciptakan sensasi kenyamanan bagi raga.

Selain itu, hutan merupakan habitat bagi burung-burung.

Paduan suara burung, air, dan angin dapat memberikan ketenangan jiwa bagi manusia.

Halaman:

Editor: Rama Prasetyo Winoto

Sumber: Lensa Banyumas


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

x