Diyah menyoroti, ketika membangun fasilitas tersebut, terkadang pengelolanya lupa memperhatikan ekosistem.
“Di destinasi ekowisata, Anda tidak akan menemukan fasilitas pendukung. Karena, tujuan ekowisata adalah melindungi kealamian suatu lingkungan, sekaligus menyejahterakan masyarakat sekitar. Kita bisa membantu kesejahteraan mereka dengan membeli produk buatan mereka, misalnya madu hutan, atau menggunakan jasa penduduk lokal sebagai guide,” ucap Diyah.
Alex juga kerap menggunakan jasa porter sebagai bagian dari kontribusinya terhadap perekonomian warga lokal.
“Wisatawan juga bisa lebih membantu kalau menyewa tenda dari mereka dan minta dibuatkan makanan,"tutur Alex.
2. Ekowisata itu murah
Kita mungkin berpikir, karena traveling ke alam, artinya tidak perlu mengeluarkan uang banyak untuk menginap di hotel dengan fasilitas bagus atau untuk makan di resto.
Jadi, sudah pasti biayanya akan lebih murah daripada jalan-jalan ke kota.
Rupanya anggapan ini tak benar. Ekowisata justru cenderung memakan banyak biaya.
Diyah mencontohkan, kalau suatu tempat wisata dibuka secara besar-besaran, tiket masuknya akan lebih murah.