Teknik Pembuatan Sambal Diduga Merupakan Pengaruh Dari India, Ini Penjelasan Culinary Storyteller Ade Putri

- 19 November 2021, 13:22 WIB
Sambal dan Rasa Pedas sudah dikenal masyarakat Indonesia sejak lama. / @misshotrodqueen
Sambal dan Rasa Pedas sudah dikenal masyarakat Indonesia sejak lama. / @misshotrodqueen /

LENSA BANYUMAS - Setelah membaca karya Prof. Murdijati Gardjito dan Forum Komunikasi Kuliner Indonesia, Culinary Storyteller Ade Putri Paramadita ingin menulis ulang tentang Kata pedas, pedes, sambel dan sambal.

Namun rasa pedas sesungguhnya sudah dikenal masyarakat Indonesia sejak lama.

Menurutnya, pedes dalam beberapa naskah Jawa Kuno seperti “Subhadrawiwaha, Sumanasantaka” oleh Mpu Monaguna pada abad ke-13, serta “Wrhaspatitattwa” terkait pada rasa dan perkataan.

Baca Juga: Bagaimana Rasa Mi Pentil Asal Bantul?, Ini Kata Pencerita Kuliner Ade Putri Paramadita

"Orang Jawa menggunakan kata pedas untuk kalimat yang menyakitkan, dan di masa yang sama juga sudah menghadirkan cita rasa pedas dalam makanan,"tulis Ade Putri yang juga seorang penulis dalam akun Instagram pribadinya @misshotrodqueen, hari Jumat 19 Nopember 2021.

Sementara mengenai sambal (atau sambel) terdapat di dalam kitab “Sri Tanjung” (awal abad 13), “Udyogaparwa” dan “Kunjarakarna” (abad 15).

Dalam kitab tersebut, kata Ade, sambel terdapat dalam sinambelan alias membubuhi dengan sambal.

"Sambal di situ bisa berarti banyak hal, yang pula tak terkait makanan," urai wanita kelahiran 29 Maret 1979 itu.

Nah, “sambalita” lah menurut Ade, yang mungkin terkait dengan pengertian akan sambal yang kita kenal saat ini.

Berasal dari bahasa Sansekerta “samwalita” yang berarti mempersatukan atau mencampur dengan.

"Melihat pembuatan sambal saat ini, maka teknik pembuatan sambal diduga merupakan pengaruh dari India,"ungkap Ade.***

Editor: Rama Prasetyo Winoto

Sumber: @misshotrodqueen


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

x