Warga Desa Cikembulan Pekuncen Banyumas Gotong Royong Bangun Ponpes dan Mts

6 Desember 2021, 15:26 WIB
Masyarakat Desa Cikembulan Grumbul Rancah Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah meletakkan batu pertama pembangunan ponpes dan Mts, 5 Desember 2021. / Imhar /

LENSA BANYUMAS - Setelah menunggu setahun lamanya, warga Desa Cikembulan Grumbul Rancah Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, akhirnya mimpi membangun pesantren segera terwujud.

Hal tersebut di tandai dengan dimulainya peletakan batu pertama pada hari Minggu 5 Desember 2021.

Menurut Pemrakarsa pembangunan pondok pesantren Kyai Rokhmat Abdul Hakim, ide pembangunan tersebut semata-semata demi syiar Islam di wilayah Pekuncen dan tidak ada maksud persaingan dalam pembangunan Ponpes tersebut. 

"Konsep pesantren ini selain untuk pesantren Umum juga dilengkapi dengan Lembaga Pendidikan formal berupa Madrasah Tsanawiyah (Mts) bagi para santrinya dan bangunan Masjid, kata Kyai Rokhmat yang kadang disapa Ustadz Rohmat, hari Senin 6 Desember 2021.

Baca Juga: Sampah Penyebab Banjir Jalan Nasional Purwokerto-Ajibarang, Komponen Masyarakat Banyumas Lakukan Pembersihan

Ia meminta doa serta dukungan materil maupun imateril dari masyarakat agar pembangunan pondok pesantren dan Mts dapat selesai sesuai rencana. 

Dan diharapkan ponpes tersebut pada tahun 2022 sudah dapat menerima santri baik umum maupun Mts.

Selain bangunan ponpes, kata Kyai Rohkmat, juga dibangun masjid sebagai syarat wajib perizinan berdirinya ponpes.

"Alhamdulillah untuk pembangunan masjid dibangun dari wakaf pribadi dari seorang warga Purwokerto," ujar Kyai Rohkmat.

Ketua panitia pembangunan pondok pesantren, Darsono mengatakan pesantren tersebut dibangun diatas tanah wakaf Kyai Rokhmat seluas hampir 700 meter.

"Diperkirakan akan menghabiskan biaya minimal sebesar Rp 1,5 milyar,"ungkap dia.

Sedangkan untuk masjid, kata Darsono, berdiri diatas tanah wakaf seluas 245 meter persegi dengan luas bangunan masjid 9x9 meter.

Darsono juga menyebutkan tanah wakaf dan biaya pembangunan masjid sepenuhnya ditanggung oleh donatur tunggal,  sehingga tidak mengganggu pekerjaan pembangunan ponpes karena dikerjakan secara terpisah oleh pemborong.

Sementara itu, donatur pembangunan masjid Imam Haryono menambahkan agar masjid yang dibangun ini diharapkan nantinya bisa menjadi pusat atau sentral kegiatan peribadatan dan Pendidikan agama bagi masyarakat sekitar terutama bagi para santri.

Imam juga berharap pada peresmian penggunaan masjid nantinya dapat dilaksanakan pada hari Jumat dan dilanjutkan dengan Sholat Jumat sebagai tanda bahwa bangunan tersebut telah difungsikan sebagai masjid dan bukan musholla.

Sedangkan Kepala Dusun 2 Grumbul Rancah Desa Cikembulan Supar menjelaskan Kepala Desa Cikembulan mengapresiasi dengan adanya pembangunan pesantren di lingkungan Desa Cikembulan Grumbul Rancah.

"Beliau berpesan agar seluruh panitia dapat bekerja dengan rasa kebersamaan dan kesabaran," terang dia.

Kegiatan peresmian tersebut di awali dengan penampilan Musik Hadrah dari Ibu-ibu Majelis Taklim Grumbul Rancah serta penyampaian tausiah dan doa oleh KH.Ghufron dari Pekuncen Banyumas.

Dalam tausiahnya KH Ghufron mengungkapkan kegiatan pembangunan rumah ibadah maupun Lembaga Pendidikan Islam pasti membuat setan tidak senang.

Ketidaksenangan setan biasanya dengan mempengaruhi kesabaran dan keikhlasan semua  panitia dalam bekerja.

"Akhirnya muncul gesekan yang dapat menimbulkan perpecahan,"tuturnya.

Untuk itu, KH Ghufron berpesan agar dalam membangun masjid dan sarana keagamaan hendaknya dibangun dengan kesabaran dan kesadaran. 

Disamping itu, ia juga menyampaikan bahwa barang siapa membangun rumah ibadah maupun pondok pesantren sama saja dengan memiliki dan mengendarai kendaraan untuk menuju surga.

Pada bagian akhir acara ditandai dengan kegiatan peletakan Batu Pertama di dua bagian bangunan yaitu pertama pada bagian bangunan ponpes dan yang kedua pada bagian bangunan masjid.***

Editor: Rama Prasetyo Winoto

Sumber: Lensa Banyumas Imhar

Tags

Terkini

Terpopuler