Pantai Kalibuntu Dijadikan Wisata Unggulan, Bupati Kebumen: Akan Lebih Bagus dari Ancol

- 8 Juni 2021, 15:00 WIB
Pelepasliaran Tukik di Pantai Kalibuntu Kebumen yang akan dikembangkan sebagai destinasi wisata bahari berkelas internasional
Pelepasliaran Tukik di Pantai Kalibuntu Kebumen yang akan dikembangkan sebagai destinasi wisata bahari berkelas internasional /Dok. Humas Pemkab Kebumen/Lensa Banyumas


LENSA BANYUMAS - Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto, berencana mengembangkan potensi Pantai Kalibuntu sebagai destinasi wisata unggulan Kabupaten Kebumen.

Wilayah konservasi tersebut, nantinya akan dipadukan dengan konsep stream estate atau lumbung udang dalam pembangunan kawasan industri. Sehingga Pantai Kalibuntu bisa menjadi wisata bahari berkelas internasional.

“Pantai Kalibuntu ini akan kita ubah namanya menjadi Pantai Kali Ratu. Ini bukti komitmen menjadikan kawasan tersebut sebagai wisata bahari yang lebih bagus dari Ancol, berkelas internasional,” ujar Arif, saat kegiatan pelepasliaran 75 ekor tukik di Kawasan Pantai Kalibuntu, Jogosimo, Klirong yang masuk wilayah konservasi penyu, Minggu 6 Juni 2021 lalu.

Baca Juga: Bupati Kebumen Izinkan Hajatan dan Sekolah Tatap Muka di Wilayah Zona Hijau

Pelepasan tukik yang merupakan bagian dari rangkaian acara peringatan Hari Lingkungan Hidup 2021 itu, menjadi bukti komitmen Pemerintah Kabupaten Kebumen dalam menjaga kelestarian alam.

Sehari sebelumnya, Bupati Arif juga telah meluncurkan program Pembentukan Desa Mandiri Konservasi “Yu Darsi” atau Ayo Sadar Konservasi yang dilanjutkan dengan aksi penanaman 100 ribu bibit mangrove dan pelepasan 50 ekor burung di Muara Kali Ijo Desa Ayah, Kecamatan Ayah.

Menurutnya, konservasi lingkungan khususnya di bibir pantai Kebumen dibutuhkan untuk mencegah abrasi dan mengantasipasi tsunami. Mangrove dipilih, karena relatif lebih murah dan membantu kelestarian lingkungan.

Tak hanya itu, hutan mangrove juga bisa menjadi daya tarik sendiri bagi para wisata untuk datang ke Kebumen. Artinya, mangrove memiliki nilai fungsi luar biasa, mulai dari fungsi ketahanan lingkungan, hingga fungsi ekonomi.

“Ke depan wisata hutan mangrove ini perlu dikembangkan, jalan masuknya akan ditambah dengan baik. Kedua, seperti kano atau kapal bisa dinikmati bersama keluarga baik untuk sport atau rekreasi, dan ketiga, di sini juga sudah tumbuh pedagang di luar, tinggal ditata dengan baik,” katanya.

Editor: Dedy Sudianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x