4 Santriwati Diduga Diculik, 2 Lainnya Dibuang di Wangon

- 22 Januari 2022, 06:00 WIB
Wahyu Prabowo paman Korban berinisial R aaat menjelaskan kepada wartawan dirumahnya kronologis dugaan penculikan keponakannya.
Wahyu Prabowo paman Korban berinisial R aaat menjelaskan kepada wartawan dirumahnya kronologis dugaan penculikan keponakannya. /Cokro

LENSA BANYUMAS - Empat orang santriwati salah satu pondok pesantren di Desa Randegan, Kecamatan Kebasen menjadi korban penculikan dengan kekerasan. Korban berisinisial R (14 tahun) dan KH ( 14 tahun), sedang dua lainnya belum diketahui identitasnya.

Menurut Wahyu Prabowo, Paman korban R saat ditemui dirumahnya menceritakan bahwa saat itu Kamis tanggal 20 Januari 2022 sekitar pukul 09:00 WIB, R dan KH dan dua temannya pergi ke warung dibelakang Pondok pesantren tempat menimba ilmu, didatangi seorang pria untuk masuk kedalam mobil.

Korban yang bercerita kepada paman dan keluarga lainnya juga mengatakan bahwa pelaku menggunakan kendaraan berplat R. Sedang teman lainnya dibawa menggunakan mobil lain dan belum diketahui keberadaannya.

Ruang Dahlia Puskesmas 1 Wangon tempat korban R diperiksa.
Ruang Dahlia Puskesmas 1 Wangon tempat korban R diperiksa.
Ditambahkan Wahyu, keponakannya tersebut mengagetkan istrinya usai melaksanakan Sholat malam pada pukul 02:00 dinihari saat ditemukan diteras rumahnya. Keponakannya R (14) tercatat sebagai warga Subang, Jawa Barat, beserta temannya KH (14) warga Jakarta.

“Istri saya baru selesai salat tahajud, kemudian menyalakan lampu depan. Ternyata, di halaman depan ada dua orang sedang dalam posisi tertelungkup dan satunya miring, istri saya kaget karen ternyata salah satunya itu keponakannya," jelas Wahyu.

Wahyu dan istri langsung membopong kedua santriwati itu masuk ke dalam rumah. Dari pengkuannya kedua tubug korban sudah dingin dan lusuh.

Teras rumah Wahyu Prabowo tempat ditemukanny korban berinisial R
Teras rumah Wahyu Prabowo tempat ditemukanny korban berinisial R
“Kondisinya sudah dingin, muka dan baju kotor mas saat sudah diteras rumah saya,"terangnya.

Saat sudah sadar dan bisa berkomunikasi, keduanya menceritakan bahwa mereka jadi korban penculikan. Mereka dibekap oleh beberapa orang, saat sedang membeli jajan di warung belakang ponpes.

Setelah dibekap dengan kain yang kemungkinan sudah dibubuhi obat bius itu, kedua santriwati tersebut di masukan ke dalam mobil dalam keadaan tak sadarkan diri.

Ditambahkan, cerita R kepada Wahyu, dirinya baru sadar dan terbangun di dekat sebuah jembatan di desa Klapagading, Wangon. Beruntung sang keponakan masih bisa mengingat bahw dia punya kerabat di Wangon. Dalam kondisi lemah, R bersama H berjalan kaki menuju rumah Wahyu.

Halaman:

Editor: Dedy Sudianto

Sumber: Tim Lensa Banyumas 2


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini