Dia mengatakan dilaksanakannya pelayanan serentak sejuta akseptor adalah agar kebutuhan akan alat kontrasepsi bagi pasangan usia subur bisa terpenuhi, guna melindungi kehamilan yang tidak diinginkan atau kehamilan yang beresiko karena pandemi Covid-19.
Selain itu juga ada kekhawatiran terjadinya Baby Boom karena banyak ibu hamil. Di Banyumas dari target yang ditentukan, hasilnya terlampai. Karena sampai akhir kegiatan, jumlah akseptor mencapai 5.732.
Baca Juga: Produser Musik Wonosobo dan Komposer Eka Gustiwana Garap 'Bunyi Sembunyi' Sentuhan Jemblung Banyumas
Baca Juga: Ditarget Selesai Akhir 2020, Pembangunan Jalan Tembus Gerilya-Soedirman Wajib Pakai Aspal Plastik
Untuk perincian IUD 604 akseptor, kondom 646, implant 1.590, suntik 1.566 dan pil 1324 serta satu orang MOP. "Ada akseptor pria dengan metode MOP yaitu Camat Kemranjen Dwi Iwaran Sukma," ujar dia.
Meski bukan progran utama pada Harganas ini menurut Mulyatno, Camat Kemranjen mengikuti jejak Bupati Banyumas Ir Achmad Husein dan Nungky Harry Rachmat saat itu Camat Sumbang yang juga mengikuti KB dengan kontrasepsi MOP. ***