Putaran Ke-10 IEUCEPA Digelar, Ini 19 Isu Yang Dibahas

- 22 Februari 2021, 10:38 WIB
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. /Twitter@Kemendag

LENSA BANYUMAS - Hari ini, Senin, 2 Februari 2021 Indonesia dan Uni Eropa bertemu untuk memasuki putaran ke-10 Perundingan IEUCEPA (Indonesia – European Union Comprehensive Economic Patnership Agreement). Perundingan digelar secara virtual hingga 26 Februari 2021 mendatang dengan membahas 19 isu.

Diantara 19 isu tersebut adalah perdagangan barang, ketentuan asal barang, instrumen pengamanan perdagangan, hambatan teknis perdagangan, perdagangan jasa dan investasi UMKM serta Kerjasama ekonomi.

Delegasi Indonesia dipimpin oleh Ketua Kelompok Perundingan Indonesia, Iman Subagyo, sementara Ketua Perundingan Uni Eropa adalah Deputy Director General for Trade European Commission, Helena Konig.

Baca Juga: Komitmen Indonesia dan Uni Eropa Segera Tuntaskan Perundingan Perjanjian IEU-CEPA

Pertemuan ini merupakan putaran penuh pertama pascapandemi setelah pertemuan intersesi virtual yang sebelumnya digelar pada Juni 2020. Indonesia dan Uni Eropa berkomitmen untuk menyelesaikan perundingan IEUCEPA secepatnya.

Penyelesaian perundingan akan mendorong upaya pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Oleh karena itu, pada putaran ini, kedua belah pihak berupaya menyelesaikan isu teknis dan mencari jalan tengah untuk outstanding issues yang ada.

Perundingan IEUCEPA merupakan salah satu prioritas pemerintah untuk diselesaikan. Pertemuan kali ini membahas mengenai hubungan perdagangan dan investasi kedua negara. Kebijakan perdagangan Uni Eropa Sweden-Indonesia Sustainability Patnership (SISP) Week, kelanjutan perundingan dari IEUCEPA dan isu-isu terkait World Trade Organization (WTO).

Dikutip lensabanyumas.pikiran-rakyat.com dari akun twitter@ Kemendag, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi juga menyampaikan bahwa Indonesia terus mengamati perkembangan arah kebijakan Uni Eropa, terutama masalah diskriminatif terhadap produk kelapa sawit dan turunannya, serta meminta dukungan Swedia untuk mendorong selesainya IEUCEPA.

“Kami berharap agar perusahaan besar di Swedia dapat berinvestasi di Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai tempat untuk memproduksi barang,” tutur Mendag Lutfi. Ia juga mengapresiasi Duta Besar Hungaria Jakarta yang secara aktif mendorong neraca perdagangan meningkat dan strategi khusus dalam meningkatkan ekspor ke Hungaria dan negara-negara V4.***

Editor: Ady Purwadi

Sumber: Twitter@Kemendag


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

x