Rizal Ramli: Sejak 2018 Utang dan Ekonomi Indonesia Sudah Lampu Kuning

- 2 Juli 2021, 13:50 WIB
Mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli. /@rizalramli.official
Mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli. /@rizalramli.official /

LENSA BANYUMAS - Mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli menilai Amerika, satu-satunya negara yang bisa berutang berapa saja.

Menurutnya, mereka tinggal menerbitkan uang Federal Reserve dan dijual ke seluruh dunia.

“Nah masih banyak yang beli dolar karena Amerika negara super power, satu-satunya negara yang bisa mencetak uang dan dijual ke seluruh dunia,” ungkap eks Tim Panel Ekonomi PBB itu dalam akun instagramnya. 

Baca Juga: AKSES Menilai Kemenkop UKM Gagal Bela Koperasi

Tetapi jika Amerika bukan negara super power, uang dolar Amerika akan anjlok, dan tidak bisa lagi jual dolarnya dgn mudah ke luar negeri.

Kemudian Jepang, dikatakan utang Indonesia lebih kecil dari negeri samurai itu.

Jika dilihat dari segi nilai absolut dan persentase, memang betul.

Tapi yang patut dicatat, Jepang kebanyakan berutang ke dalam negeri.

“Sekitar 85 persen mereka berutang dari dalam negeri, dari investor dalam negeri. Sehingga mereka tidak mengalami istilahnya itu resiko nilai-tukar nyaris tidak ada, juga goncangan pada mata uangnya kecil,” urai eks Menko Perekonomian era Presiden Gus Dur itu.

Jangan lupa juga, kata Rizal, Jepang juga investor besar di dunia, sama dengan AS.

Nah, argumen ini yang tidak pernah disampaikan oleh Luhut dan Sri Mulyani secara objektif.

“Saya berikan contoh, Jepang itu nilai investasi di luar negeri dibandingkan investasi asing di dalam negeri Jepang, itu surplus plus 3,375 triliunan USD. Sementara Indonesia bukan positif, tapi negatif 281 juta USD. Negara-negara tetangga kita seperti Vietnam, Malaysia rata-rata itu “Net International investment Position (NIIP)” mereka positif. Jadi mohon maaf pejabat kita kebiasaan tidak memberikan informasi yang benar,” tegas RR, sapaan Rizal Ramli.***

Editor: Rama Prasetyo Winoto

Sumber: Instagram


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

x