Wujudkan Ketahanan Pangan, Guru Besar Fapet Unpad Sebut Kuncinya Agroekosistem Perlu Dikembangkan

- 14 Februari 2022, 18:42 WIB
Wujudkan Ketahanan Pangan, Guru Besar Fapet Unpad Sebut Kuncinya Agroekosistem Perlu Dikembangkan./  ilustrasi /freepik / @vectorjuice
Wujudkan Ketahanan Pangan, Guru Besar Fapet Unpad Sebut Kuncinya Agroekosistem Perlu Dikembangkan./ ilustrasi /freepik / @vectorjuice /

LENSA BANYUMAS - Untuk mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia, salah satu kuncinya yaitu agroekosistem atau ekosistem pertanian perlu dikembangkan.

Pengembangan kawasan dengan agroekosistem harus diperkuat dan diperbanyak, karena Indonesia ini diberkahi keragaman varietas tanaman yang luar biasa dan mampu menghasilkan beragam bahan pangan.

Hal itu dikatakan Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran Prof Ir Dedi Ruswandi menanggapi program ketahanan pangan Indonesia.

“Indonesia dapat dijadikan sentra produksi pertanian untuk mendukung ketahanan pangan nasional dan dunia,” kata Prof Ir Dedi Ruswandi dilansir Lensa Banyumas.Pikiran-Rakyat.com dari laman resmi Universitas Padjajaran, Senin 14 Februari 2022.

Baca Juga: Ingin Dirikan Startup Hijau? Ini 5 Cara agar Dapat Dana dari Investor

Menurutnya, agroekosistem di Indonesia dinilai memiliki keunggulan dibandingkan negara lainnya.

Dari sisi geografis, Indonesia terletak di negara tropis sehingga dianugerahi sinar matahari yang cukup bagi fotosinetis tumbuhan dan didukung dengan tanah yang subur karena memiliki rangkaian gunung berapi yang memanjang.

Sumber air di Indonesia pun sangat cukup untuk pertanian, mulai dari hujan, mata air, sungai, danau, hingga rawa.

Selain itu, keragaman tanaman, serangga, dan burung memungkinkan produktivitas tanaman pertanian menjadi tinggi.

Ia mencontohkan beberapa agroekosistem yang berhasil di Indonesia, di antaranya sistem pertanian Subak di Bali, perkebunan teh Rancabali di Kabupaten Bandung, hingga sistem padi rawa di Kalimantan dan padi gogo rancah di masyarakat Baduy.

"Kendati berperan penting, pengembangan agroekosistem di Indonesia menemui banyak tantangan," ujar Guru besar pada Departemen Pemuliaan Tanaman Faperta Unpad itu.

Mulai dari masifnya konversi lahan agroekosistem menjadi daerah permukiman, hotel, dan industri, kurangnya regenerasi petani, hingga penggunaan teknologi modern yang belum diaplikasikan dengan baik.

Mengatasi tantangan tersebut, ia berpendapat ada empat sasaran yang bisa dilakukan untuk mendukung agroekosistem dalam meningkatkan ketahanan pangan.

Keempat sasaran tersebut yaitu mengembangkan keragaman agroekosistem, tanaman, sistem pertanian, dan perlindungan HAKI keragaman.

Dan juga memperkuat SDM pertanian dari hulu ke hilir yang tidak hanya menguasai teknologi, tetapi juga adaptif terhadap perubahan.

Penguatan agroekosistem perlu diperkuat dengan pemanfaatan teknologi modern mulai dari hulu hingga hilir, serta  digitalisasi distribusi pemasaran terhadap produk pangan dan kuliner.

“Kita harus menjaga agroekosistem tradisional. Namun, kita juga harus meningkatkan agroekosistem modern untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional dan global,” imbuh Prof Dedi.***

Editor: Rama Prasetyo Winoto

Sumber: Universitas Padjajaran (Unpad)


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

x