Mengenal Budaya Negatif 'Hustle Culture', dan Tips Jitu Mengatasinya

6 Februari 2022, 12:35 WIB
Ilustrasi Hustle culture yang masuk kategori budaya negatif. /MaximeUtopix/Pixabay/

LENSA BANYUMAS - Setelah enam hari berkutat dengan pekerjaan, akhir pekan akan menjadi waktu yang tepat untuk dimanfaatkan melakukan kegiatan lain yang membuat pikiranmu kembali segar.

Banyak orang yang sering menuntaskan semua pekerjaannya sebelum akhir pekan tiba dengan harapan dapat merasakan weekend yang tenang.

Sayangnya karena kejar target tersebut banyak orang yang kerap melakukan kecerobohan dengan tidak makan dan istirahat demi menuntaskan pekerjaan.

Dan inilah yang ternyata termasuk hustle culture lho.

Baca Juga: Kenali Tipe Wawancara Kerja Ini, Biar Tidak Gugup di Depan HRD

Lantas, apakah hustle culture yang sebenarnya itu, kenapa disebut termasuk dalam budaya negatif? Berikut penjelasannya:

Melansir dari laman resmi Kementerian Ketenagakerjaan, hustle culture adalah standard di masyarakat yang menganggap bahwa seseorang hanya bisa mencapai sukses kalau benar-benar mendedikasikan hidup untuk pekerjaan dan bekerja sekeras-kerasnya hingga menempatkan pekerjaan di atas segalanya.

Banyak orang menyebut hustle culture dengan istilah 'gila kerja'.

Hustle culture termasuk budaya negatif namun secara tidak sadar sering dilakukan banyak orang dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk itu, setelah mengetahui pengertian hustle culture, berikut tips agar tidak terjebak lagi dalam budaya negatif tersebut.

Mengutip dari Instagram @kreativv_id, berikut tips jitu untuk mengatasi hustle culture agar kamu dapat mencapai work-life balance.

1. Sadar sama keadaan

Kamu harus sadar dengan keadaan serta kemampuan yang kamu miliki dalam melakukan suatu pekerjaan.

Sadarilah bahwa manusia bukan robot dan memiliki batas limit terhadap sesuatu, sehingga kamu tidak bisa mendorong dirimu terlalu keras hanya untuk menyelesaikan satu pekerjaan tanpa makan dan istirahat padahal kondisimu sangat tidak baik.

2. Buat goals yang realistis

Masa muda adalah masa yang berapi-api mungkin benar adanya.

Namun masa muda yang kamu jalani sekarang bukan berarti dijadikan sebagai alasan untuk kamu bisa memaksa diri kamu melakukan sesuatu yang besar saat itu juga.

Jangan terlalu memaksakan ego sendiri. Hal tersebut tidaklah baik bagi dirimu.

Kamu harus pintar-pintar mengetahui keadaan serta kondisi diri kamu sendiri.

Buat dan susun ulang kembali goals yang bisa kamu capai tanpa harus kerja nonstop.

Mulai atur jadwal harian yang lebih sehat dan imbang.

3. Stop Ngebandingin

Hidup bukan suatu kompetisi, sehingga kamu tidak perlu adu progres dan berlomba cepat-cepatan dengan orang lain.

Melihat postingan teman yang sudah sukses cukup dijadikan sebagai motivasi bukan malah merasa tersaingi dan semakin membuat kamu membanding-bandingkan kamu dengan dirinya.

4. Tegas sama diri sendiri

Tegas dan disiplin kepada diri sendiri tidak ada salahnya. Kamu bisa lho memberikan reward untuk dirimu sendiri setelah bekerja keras.

Namun, kamu juga harus disiplin untuk tidak mewajarkan pemberian reward berlebihan pada diri sendiri yang tidak ada habisnya.

Disiplinlah terhadap waktu kapan kamu harus kerja dan kapan kamu harus istirahat.***

Editor: Ady Purwadi

Tags

Terkini

Terpopuler