Daftar Makanan Penyebab Reaksi Alergi, No.5 Paling Umum Terjadi

12 Februari 2022, 09:05 WIB
Ilustrasi alergi yang disebabkan karena salah satu jenis makanan. /nastya_gepp/Pixabay/

LENSA BANYUMAS - Pada dasarnya alergi makanan bisa muncul akibat sistem kekebalan tubuh yang mengira bahwa zat dalam makanan, terutama protein itu dianggap berbahaya oleh tubuh.

Karena sistem kekebalan bertugas melindungi tubuh dengan memproduksi antibodi yang akan mengidentifikasi dan menghancurkan kuman atau virus penyebab penyakit.

Mengutip situs The American College of Allergy, Asthma, & Immunology, pada tubuh orang yang memiliki alergi, antibodi bernama Immunoglobulin E (IgE) keliru menganggap protein dalam makanan sebagai ancaman.

Namun, ada juga jenis alergi makanan lain yang tidak melalui perantara Immunoglobulin E.

Pada jenis ini, alergi disebabkan oleh berbagai sel pada sistem kekebalan tubuh.

Gejala reaksi alergi ini muncul lebih lama dan biasanya akan menimbulkan gejala berupa reaksi pada saluran pencernaan seperti muntah, kembung, dan diare.

Baca Juga: Ingin Kulit Sehat Dan Tidak Berjerawat, Ini Makanan-Makanan Yang Harus Dihindari

Berikut ini daftar makanan yang paling sering menyebabkan reaksi alergi.

Reaksi yang ditimbulkan berasal dari respons imun tubuh terhadap alergen yang terdapat pada makanan tersebut.

1. Produk Susu

Susu hewani mengandung protein bernama kasein yang sering disalahartikan sebagai virus atau bakteri oleh tubuh. Hal inilah yang menjadi penyebab alergi makanan.

Apabila Anda memiliki alergi susu, Anda juga harus menghindari konsumsi makanan berikut ini.

Beberapa merek tuna mengandung kasein.
Beberapa daging olahan mengandung kasein.
“Non dairy” produk kadang-kadang mengandung bahan-bahan susu.
Beberapa obat tanpa resep dengan laktosa.

2. Telur

Telur merupakan makanan yang kerap menjadi penyebab alergi karena kandungan protein albumin yang terdapat pada putih telur.

Bagi Anda yang memiliki alergi telur, sebaiknya juga menghindari jenis makanan lain yang berbahan dasar telur seperti :

- marshmallow,
- mayones,
- meringue,
- frosting pada cake,
- produk daging kemasan atau diproses, dan
- vaksin tertentu (minta keterangan dokter Anda).

3. Daging

Proses memasak daging akan melepaskan banyak protein yang dapat memicu alergi.

Selain itu, daging mamalia mengandung antibodi alami bernama galactose-alpha-1 atau alpha-gal.

Ketika alpha-gal berinteraksi dengan karbohidrat, hal ini akan menimbulkan gejala, seperti gatal di seluruh tubuh, ruam kulit, atau sakit perut.

Jenis daging yang sering menjadi penyebab alergi makanan adalah daging sapi.

Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa daging lainnya bisa memicu alergi daging, seperti daging ayam, bebek, babi, atau kambing.

4. Kacang-kacangan

Tak hanya reaksi yang ringan, alergi kacang bisa menyebabkan anafilaksis atau atau reaksi alergi yang mengancam nyawa.

Beberapa gejalanya meliputi penyempitan saluran udara, pembengkakan di tenggorokan yang membuat sulit bernapas, syok tekanan darah, sampai kehilangan kesadaran.

Kacang umumnya terdapat dalam selai, es krim, sereal, dan roti.

5. Makanan laut

Alergi seafood atau makanan laut merupakan salah satu alergi yang paling umum terjadi.

Kira-kira, ada sekitar 1% dari seluruh populasi di dunia yang memiliki alergi ini.

Alergen protein yang terdapat dalam satu kelompok makanan laut pun tidak selalu sama dengan yang lain.

Oleh karena itu, ada seseorang yang hanya alergi pada ikan, ada juga seseorang yang memiliki alergi ikan dan kerang.

Alergi seafood bisa memicu gejala ringan, seperti sesak ruam dan gatal, muntah, dan diare. Akan tetapi, seafood juga bisa memicu reaksi anafilaksis.

6. Sayuran nightshade

Ternyata, sayuran juga bisa menjadi penyebab yang memicu reaksi alergi, terutama sayuran yang termasuk dalam jenis nightshade.

Sayur nightshade adalah sayur jenis Solanaceae. Kebanyakan sayuran nightshade ini tidak dapat dikonsumsi dan bahkan ada beberapa yang mematikan jika dimakan, seperti tanaman belladonna.

Meski demikian, ada beberapa jenis nightshade yang bisa dimakan, di antaranya adalah kentang, tomat, terong, dan paprika.

7. Gandum

Munculnya alergi gandum terjadi akibat protein albumin, globulin, gliadin, maupun gluten yang terdapat pada sumber karbohidrat kompleks ini.

Protein yang masuk ke dalam tubuh pun membuat sistem kekebalan tubuh menghasilkan antibodi untuk menyerangnya. Akibatnya, timbullah gejala alergi makanan, seperti gatal-gatal atau ruam kulit.

8. Kedelai

Kebanyakan alergi kedelai terjadi pada bayi, tapi reaksi alergi ini akan menghilang seiring dengan pertambahan usia. Meski demikian, ada juga orang dewasa yang masih memiliki alergi kedelai.

Kedelai jarang menimbulkan reaksi yang parah, seringnya efek yang akan muncul hanya berupa ruam atau gatal-gatal di sekitar mulut.

Namun, jika Anda memiliki asma atau alergi lain, Anda mungkin bisa mengalami gejala yang lebih berat.

9. Buah

Siapa sangka bahwa buah juga bisa menjadi salah satu makanan penyebab alergi?

Alergi buah juga kerap disebut sindrom alergi oral atau pollen-food allergy syndrome.

Ruanya ada beberapa buah yang mengandung protein yang mirip dengan protein serbuk sari.

Selain itu, alergi lateks bisa menjadi penyebab Anda mengalami alergi buah.

Jika reaksi muncul setelah makan pisang atau alpukat, kemungkinan hal ini terjadi karena protein dalam buah tersebut mirip dengan protein lateks.

Untungnya, reaksi alergi buah biasanya hanya berlangsung selama beberapa detik atau menit.

Protein dalam buah dapat terpecah dengan lebih cepat oleh air liur sehingga Anda tak memerlukan perawatan khusus.

Disclaimer: Artikel ini dikutip dari laman hellosehat.com***

Editor: Ady Purwadi

Tags

Terkini

Terpopuler