Hal ini berarti bahwa dalam pengambilan keputusan, kita selalu melihat apa yang dilakukan oleh orang lain sebelum mengambil keputusan tersebut.
Contohnya adalah handuk hotel, ada beberapa hotel yang menggunakan prinsip peduli lingkungan.
Saat memberikan informasi soal handuk hotelnya, mereka memasang papan informasi dengan tulisan “8 dari 10 tamu hotel, memilih untuk menggunakan kembali handuk mereka”.
Hal tersebut lebih efektif dalam mempengaruhi dan membujuk tamu hotel daripada memasang papan informasi dengan tulisan ”menggunakan kembali handuk akan membantu menyelamatkan lingkungan”.
Semakin spesifik dan diberikan contoh semakin efektif, serta berpengaruhnya komunikasi tersebut.
Pada dasarnya orang ingin punya alasan atas apa yang mereka lakukan.
Ketiga hal tersebutlah yang dapat mempengaruhi orang lain. Namun perlu kita ingat, jika terlalu mendominasi, bisa saja terkesan manipulatif.
Di sisi lain, apabila kurang meyakinkan, orang pun tidak akan terpengaruh.
Semoga kita dapat mempengaruhi orang lain dan dalam pengaruh tersebut juga kita dapat memberikan manfaat untuk mereka atau saling menguntungkan.***