Beragam Budaya Yang Dimiliki Indonesia Bisa Ubah Pola Konsumsi Dunia, Ini Kata Wirausawahan Sosial

- 9 Februari 2022, 22:00 WIB
Beragam Budaya Yang Dimiliki Indonesia Bisa Ubah Pola Konsumsi Dunia, Ini Kata Wirausawahan Sosial./ pexels /  RF._.studio
Beragam Budaya Yang Dimiliki Indonesia Bisa Ubah Pola Konsumsi Dunia, Ini Kata Wirausawahan Sosial./ pexels / RF._.studio /

LENSA BANYUMAS - Kini Indonesia menarik karena menjadi satu-satunya negara kepulauan di dunia yang posisinya berada di garis ekuator.

Selain itu, ragam budaya yang dimiliki pun memberikan kontribusi dalam mengubah pola konsumsi masyarakat di seluruh dunia yang kini menjadi sama.

“Indonesia ini menarik karena menjadi satu-satunya negara kepulauan dunia yang posisinya ada di garis Ekuator, jadi posisinya tepat berada di selatan dan utara,” kata Wirausahawan Sosial, Helianti Hilman dilansir Lensa Banyumas.Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Rabu 9 Februari 2022.

Menurutnya, lokasi Indonesia yang strategis membuat negara memiliki keanekaragaman hayati, baik laut maupun darat, termasuk keragaman budaya yang berlimpah.

Baca Juga: Diprediksi Akan Meledak Sebentar Lagi, Yuk Kita Kenali Bintang Antares

Melalui sejumlah kebiasaan ataupun cara pengolahan makanan, Indonesia bisa dijadikan  contoh sekaligus mengedukasi negara-negara lain yang memiliki bahan sama, namun punya cara pengolahan yang berbeda.

"Sebagai contoh kebiasaan mengolah kelapa di Indonesia dan Brasil. Orang Brasil pada umumya tidak ada yang bisa memanjat pohon untuk mengambil nira yang bisa diolah kembali menjadi gula," ujar Helianti.

Ketika mereka melihat kebiasaan orang Indonesia yang berani memanjat dan memijit bunga nira, mereka terkejut dan baru mengetahui bahwa bunga itu dapat diolah menjadi bahan makanan lain atau seperti yang terjadi pada masyarakat di negara Kosta Rika.

Kosta Rika merupakan negara yang menjadikan bunga kecombrang sebagai bunga nasional. Biasanya masyarakat menggunakan bunga tersebut sebagai bahan hiasan untuk mempercantik dekorasi meja.

"Tapi, budaya Indonesia dalam mengolah bahan kecombrang yang biasa dipadukan dengan cabai dan minyak untuk dimakan, memberikan ilmu pada mereka, sehingga bisa ikut mengolah bunga tersebut menjadi sebuah sajian hidangan," jelas dia.

Indonesia yang kaya akan ragam pangan dan budaya, kata Helianti, seharusnya lebih banyak melakukan riset, seperti di Provinsi Papua yang memiliki banyak tanaman dengan rasa asin yang sering diolah oleh suku-suku menjadi sumber rasa dalam masakan.

Melalui cara tersebut, dunia dapat kembali memiliki keberagaman, baik dalam cara pengolahan maupun pola konsumsi yang kini mengalami persamaan pola akibat adanya global ekonomi yang menekankan "keberagaman merupakan hal yang sulit", baik dalam sisi penyediaan logistik maupun supply chain.

"Dengan ragam budaya yang dimiliki oleh Indonesia, berbagai masalah kesehatan seperti terjadinya malnutrisi, kurang gizi atau tengkes tidak lagi terjadi akibat adanya global diet issue.," imbuh Helianti yang juga Founder and Executive Chairperson Javara Indonesia itu.***

Editor: Rama Prasetyo Winoto

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x