Ini yang akan Dilakukan Trump saat Kalah dari Joe Biden di Pilpres AS 2020

9 November 2020, 11:10 WIB
Donal Trump. /Instagram /@realdonaldtrump

Lensa Banyumas – Usai kalah dari Joe Biden pada pemilihan Presiden (Pilpres) AS 2020, Trump harus harus mengingat kembali pernyataannya saat kampanye, yang menyatakan akan pindah negara jika kalah dalam Pemilihan.

Kekalahan Trump dalam Pilpres AS 2020 ini, akhirnya membawa Joe Biden menjadi Presiden ke 59 di Amerika.

Joe Biden bersama wakilnya Kamala Haris memastikan kemenangannya melawan Trump, usai negara bagian Pennsylvania melaporkan hasil pemilihan mereka.

Baca Juga: Pilpres Amerika 2020: Tuduhan Trump ke Partai Republik Tuai Kritik

Di Pennsylvania, Biden-Harris memperolah total 284 suara electoral, pada Sabtu, 7 November 2020.

Seperti yang sebelumnya telah ditayangkan oleh FixIndonesia.com dalam artikel “Pemilu Amerika 2020: Joe Biden Presiden Amerika, Donald Trump Pindah Negara” Amerika Serikat menganut sistem suara elektoral, dimana jika seorang kandidat berhasil mengumpulkan total 270 electoral college votes atau suara elektoral, dia menjadi pemenangnya tanpa melihat total perolehan suara.

Baca Juga: Namanya Dikaitkan dengan Video Dewasa yang Lagi Trending di Twitter, Begini Penjelasan Gisel

Sumbangan dari Pennsylvania  ini telah memastikan kemenangan calon dari Partai Demokrat tersebut dalam Pemilihan Presiden Ke-59 Amerika Serikat tahun 2020.

Kemenangan Biden ini nampaknya menjadi tamparan keras bagi suami Meliana sebab Donald Trump sebelumnya pernah menyatakan akan pindah negara jika kalah dalam Pemilu AS.

Ia mengungkapkan dengan jelas akan pindah negara dari Amerika Serikat jika kalah dalam pilpres AS 2020.

Baca Juga: Pertarungan Trump VS Biden, Mana yang Untungkan Indoensia?

Dilansir dari The Independent, hal ini disampaikan pada kampanye Trump di negara bagian Georgia pada 17 Oktober 2020 lalu.

"Apa terbayang oleh Anda jika saya kalah?, seumur hidup saya, apa yang akan saya lakukan? Saya akan mengatakan bahwa saya kalah dari kandidat terburuk dalam sejarah politik," kata Trump dikutip pada Sabtu, 7 November 2020.

Dalam pidato politiknya, ia juga menyebut Joe Biden sebagai kandidat dan lawan terburuk dalam sejarah politik.

Baca Juga: Nekad Gara-gara Ini, Seorang Gadis Serang Sopir Taxi Online di Kroya Cilacap

Baca Juga: Keluarga Yakini Masih Hidup, Polres Langkat Bentuk Tim Khusus Pencarian 3 Anak Hilang Misterius

Namun, rakyat Amerika menghendaki hal lain, Presiden dan Wakil Presiden Amerika Serikat terpilih yang keluar sebagai pemenang untuk memimpin AS selama empat tahun kedepan adalah Joe Biden dan Kamala Haris.

Keduanya telah menyampaikan pidato kemenangan pertamanya di depan kerumunan pendukungnya pada Sabtu malam, 7 November 2020 atau Minggu pagi waktu Indonesia, 8 November 2020 di kampung halamannya di Wilmington, Delaware.

Baca Juga: Joe Biden Menang, Presiden Jokowi Kirim Ucapan Selamat Lewat Instagram

Baca Juga: Status Merapi Naik, Belasan Aktivitas Wisata Ditutup Sementara

Baca Juga: Hujan Deras Sebabkan Tanah Lonsor di Ajibarang Banyumas

Dalam pernyataannya, keduanya sama sekali tidak menyinggung soal Trump, dan memfokuskan pembicaraan pada upaya membangun kembali persatuan di dalam negeri dan berterima kasih atas koalisi berbagai macam etnis, warna kulit, dan kepercayaan yang mendukungnya.***(Sabrina Mulia R/FixIndonesia.com)

Editor: Henoh Prastowo

Sumber: Fix Indonesia

Tags

Terkini

Terpopuler