Harga Minyak Dunia Naik Akibat Musim Dingin Ekstrim Selimuti Sumur Minyak AS

- 16 Februari 2021, 13:00 WIB
Ladang minyak di Midland, Texas AS / REUTERS / NICK OXFORD
Ladang minyak di Midland, Texas AS / REUTERS / NICK OXFORD /Rama prasetyo winoto/

Lensa Banyumas - Harga minyak naik pada hari Selasa 16 Pebruari 2021 karena musim dingin menutupi sumur dan kilang di Texas, Amerika Serikat negara bagian penghasil minyak mentah terbesar dan produsen minyak terbesar di dunia.

Harga minyak juga naik karena kelompok Houthi yang berpihak pada Iran menyerang bandara di Arab Saudi dengan drone, menyebabkan peningkatan kekhawatiran pasokan di eksportir minyak terbesar dunia, dan juga optimisme untuk pemulihan ekonomi global di tengah percepatan peluncuran vaksin COVID-19.

Minyak mentah Brent naik 35 sen, atau 0,6 perse, menjadi 63,65 dolar Amerika per barel pada pukul 04.34 GMT, setelah di sesi sebelumnya naik ke level tertinggi sejak Januari 2020.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 82 sen, atau 1,4 persen menjadi 60,29 dolar Amerika per barel.

WTI tidak dapat menyelesaikannya pada hari Senin kemarin karena hari libur federal AS. Harga akan tetap pada penutupan perdagangan pada hari Selasa ini.

"Gangguan pasokan AS yang tidak terduga memberikan jalan pemulihan harga jangka pendek lainnya yang kemungkinan telah membawa harga minyak ke tingkat agak tinggi di pasaran," kata Stephen Innes, Kepala Strategi Pasar Global di Axi dalam sebuah catatan.

Seperti dikutip Lensa Banyumas.com-Pikiran Rakyat Media Network dari Reuters mengungkapkan, cuaca dingin di Amerika Serikat menghentikan sumur minyak dan kilang Texas pada hari Senin dan memaksa pembatasan pada operator pipa gas alam dan minyak mentah.

Pembekuan berat yang jarang terjadi mendorong pemasok tenaga listrik negara bagian untuk memberlakukan pemadaman bergilir, menyebabkan hampir tiga juta rumah dan bisnis tanpa listrik.

Texas menghasilkan sekitar 4,6 juta barel minyak per hari dan merupakan tempat bagi 31 kilang, terbesar dari negara bagian AS mana pun.

Halaman:

Editor: Rama Prasetyo Winoto

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini