Presiden Meksiko Diperkirakan Akan Meminta Presiden Joe Biden Bantu Pasokan Vaksin Negaranya

- 28 Februari 2021, 17:57 WIB
Joe Biden (kiri) bersama Andres Manuel Lopez Obrador, saat itu calon presiden Meksiko, di Mexico City, 5 Maret 2012./ REUTERS / Tomas Bravo /
Joe Biden (kiri) bersama Andres Manuel Lopez Obrador, saat itu calon presiden Meksiko, di Mexico City, 5 Maret 2012./ REUTERS / Tomas Bravo / /

Lensa BanyumasPresiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador diperkirakan akan meminta Presiden Joe Biden untuk mempertimbangkan berbagi bagian dari pasokan vaksin virus corona AS dengan negara tetangganya yang lebih miskin di  wilayah selatan saat kedua pemimpin mengadakan pertemuan puncak virtual pada hari Senin mendatang.

Menurut Pejabat Gedung Putih yang dilansir Lensa Banyumas-Pikiran Rakyat.com dari Reuters, Biden sangat terbuka untuk membahas masalah ini sebagai bagian dari upaya regional yang lebih luas untuk bekerja sama dalam memerangi pandemi COVID-19.

Lopez Obrador telah menjadi salah satu pemimpin paling vokal di negara berkembang yang mendesak negara-negara terkaya untuk meningkatkan akses vaksin bagi negara-negara miskin. Dia menyebutnya sistem distribusi saat ini "sama sekali tidak adil".

Baca Juga: Kelompok Bersenjata Tak Dikenal Tewaskan 11 Orang Di Negara Bagian Jalisco, Meksiko Barat

"Kami sangat berharap hal itu akan terjadi," kata pejabat Gedung Putih ketika ditanya apakah Lopez Obrador kemungkinan akan mengajukan permintaan untuk vaksin bersama ketika para pemimpin mengadakan pertemuan virtual pertama mereka sejak pelantikan Biden pada 20 Januari lalu.

Sementara Seorang pejabat Meksiko mengatakan Lopez Obrador akan meminta pinjaman pasokan vaksin AS, untuk dibayar kembali ketika kontrak vaksin Meksiko dikirimkan pada akhir tahun.

Agenda KTT Kedua Pemimpin AS-Meksiko, yang akan diadakan secara virtual selain membahas COVID-19, juga ada pembicaraan yang mencakup migrasi, masalah bilateral yang paling sulit, kemudian kerja sama penegakan hukum dan rencana pembangunan ekonomi untuk Meksiko selatan dan Amerika Tengah.

Program inokulasi Meksiko telah tertunda karena lambatnya pengirimat, meskipun ada kesepakatan dengan produsen obat internasional untuk membeli dosis bagi 126 juta orang di negara itu.

Dengan pengiriman Pfizer Inc yang terlambat dari jadwal, Meksiko berusaha keras untuk mengisi kekosongan, mendapatkan pengiriman awal Sputnik V Rusia dan Sinovac China.

Halaman:

Editor: Rama Prasetyo Winoto

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

x