Meskipun Ada Peringatan Dari Rusia, Eropa Tetap Dorong IAEA Keluarkan Resolusi Atas Nuklir Iran

- 1 Maret 2021, 19:52 WIB
Direktur Jenderal Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi menunggu dimulainya rapat dewan gubernur di markas IAEA, di tengah merebaknya penyakit virus corona (COVID-19) di Wina, Austria, 1 Maret 2021 / REUTERS / Lisi Niesner
Direktur Jenderal Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi menunggu dimulainya rapat dewan gubernur di markas IAEA, di tengah merebaknya penyakit virus corona (COVID-19) di Wina, Austria, 1 Maret 2021 / REUTERS / Lisi Niesner /

Lensa Banyumas - Negara-negara Eropa seperti Inggris, Prancis, dan Jerman terus maju dengan rencananya yang didukung AS agar Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengeluarkan resolusi kepada Iran karena membatasi kerja sama dengan badan tersebut, meskipun Rusia dan Iran sudah memperingatkan konsekuensi serius.

Dewan Gubernur Badan Energi Atom Internasional dari 35 negara mengadakan pertemuan triwulanan minggu ini dengan latar belakang upaya untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran dengan negara-negara besar setelah Presiden AS Joe Biden menjabat.

Iran belum lama ini mempercepat pelanggarannya terhadap kesepakatan tahun 2015 dalam upaya nyata untuk meningkatkan tekanan pada Biden, karena masing-masing pihak bersikeras bahwa yang lain harus bergerak terlebih dahulu.

Baca Juga: Dubes Iran: Tergantung AS Untuk Selamatkan Kesepakatan Nuklir 2015

Pelanggaran yang dilakukan oleh Teheran sebagai tanggapan atas penarikan AS dari kesepakatan pada tahun 2018 dan penerapan kembali sanksi AS yang telah dicabut sebelumnya.

Pelanggaran terbaru Iran adalah mengurangi kerja sama dengan IAEA minggu lalu, mengakhiri inspeksi ekstra dan langkah-langkah pemantauan yang diperkenankan berdasarkan kesepakatan, termasuk wewenang yang diberikan kepada IAEA untuk melakukan inspeksi mendadak di fasilitas yang belum dinyatakan terkait dengan energi nuklir. 

Dilansir Lensa Banyumas-Pikiran Rakyat.com dari Reuters, menyebutkan tiga kekuatan Eropa, dan semua pihak dalam kesepakatan 2015 telah mengedarkan rancangan resolusi untuk pertemuan Wina yang menyuarakan "perhatian serius" pada pengurangan transparansi Iran dan mendesak Iran untuk membalikkan langkahnya.

Draf tersebut yang dikirim ke anggota dewan IAEA juga menyuarakan keresahan atas "kurangnya kemajuan" dalam mendapatkan penjelasan dari Iran tentang partikel uranium yang ditemukan di tiga situs lama, termasuk dua situs yang pertama kali dilaporkan oleh IAEA pada pekan lalu.

Sementara Iran cemas dengan prospek kritik semacam itu, dan mengancam akan membatalkan kesepakatan yang dicapai seminggu lalu dengan IAEA yaitu sementara waktu langkah pemantauan atau inspeksi untuk diakhiri yang berlaku tiga bulan guna membuka jalan diplomasi.

Halaman:

Editor: Rama Prasetyo Winoto

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x