Lensa Banyumas - Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga mengatakan sedang mempertimbangkan perpanjangan keadaan darurat selama dua minggu lagi.
Keadaan darurat itu untuk wilayah Ibukota Tokyo, karena tekanan sistem medis dari kasus covid 19.
"Saya pikir sekitar dua minggu akan diperlukan, jadi saya ingin membuat keputusan akhir setelah mendengar pendapat para ahli dan orang-orang terkait," kata Suga kepada wartawan seperti dilansir Lensa Banyumas-Pikiran Rakyat.com dari Reuters, hari Rabu 3 Maret 2021.
Sementara kasus virus corona baru telah turun secara signifikan dari puncaknya pada awal Januari lalu.
Gubernur Tokyo Yuriko Koike menyebutkan laju penurunan telah melambat, dan menyatakan kekhawatiran bahwa itu mungkin tidak cukup untuk mencabut pembatasan.
Pada Januari lalu, Pemerintah telah menempatkan 11 dari 47 prefekturnya di bawah pembatasan darurat yang berlaku hingga 7 Maret, dan mencabutnya lebih awal untuk semua wilayah kecuali metropolitan Tokyo dan sekitarnya yang mencakup prefektur Kanagawa, Saitama dan Chiba.***