Lensa Banyumas - Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, menegaskan pada hari Selasa waktu setempat bahwa ancaman utama terhadap stabilitas dan perdamaian negaranya berasal dari Kolombia.
Maduro mengecam dan menunjukkan bukti Operasi Gideon yang mencoba menginvasi negaranya dengan melakukan tindakan pembunuhan, meskipun fakta bahwa Pemerintah Iván Duque menyangkalnya,
Kolombia dikecam menggunakan pertahanannya untuk membenarkan agresi terhadap Venezuela, yang mana Duque berencana untuk mencuri senjata dan sistem pertahanan untuk menciptakan kekacauan dan menyerang Venezuela.
Baca Juga: Menlu Venezuela Sebut 92 Persen Narkotika Yang Masuk Ke AS Berasal dari Kolombia
Maduro juga menyebutkan Venezuela mencatat lebih dari 600 kasus pembelian, dan penyuapan pejabat Venezuela oleh Direktorat Intelijen Kolombia.
"Setiap hari mereka mencari pengkhianat untuk mencuri sistem persenjataan kita, untuk melucuti Revolusi (...) tapi sebelumnya kita harus waspada dan mengarahkan senjata ke mana mereka," kata Presiden Maduro seperti dilansir Lensa Banyumas-Pikiran Rakyat.com dari kanal televisi pemerintah: vtv.gob.ve
Karena itu, Maduro menyatakan Venzuela membutuhkan Angkatan Bersenjatanya (FANB) yang sangat kuat untuk abad ke 21 ini.
Pemimpin Venezuela itu menekankan bahwa Venezuela tidak bersiap untuk perang, tetapi untuk mempertahankan perdamaian, dan wilayah, serta mempertahankan keluarga Venezuela, sebuah Proyek Nasional Simón Bolívar.***