Tiongkok Revisi Jumlah Kematian Akibat Covid-19

- 17 April 2020, 15:57 WIB
Seorang pria berjalan di Rumah Sakit Wuhan Medical Treatment, Tiongkok .* /AFP via The Guardian/Noel Celis
Seorang pria berjalan di Rumah Sakit Wuhan Medical Treatment, Tiongkok .* /AFP via The Guardian/Noel Celis /Tim Lensa Banyumas/

Lensa Banyumas - Tiongkok telah menambahkan1.290 kematian di Wuhan, kota tempat virus pertama kali muncul Desember lalu.

Sehingga total angka kematian nasional menjadi 4.636, yang mayoritasnya berasal dari provinsi Hubei, tempat Wuhan berada.

Revisian jumlah resmi tersebut, dilaporkan oleh media pemerintah pada Jumat (17/4).

Baca Juga: Geger ! 46 Tenaga Medis RSUP dr Kariadi Semarang Positif Covid-19

Mengutip dari artikel "Tiongkok Merevisi Jumlah Kematian Akibat Virus Corona, Dugaan Pemalsuan Data Semakin Kuat", adanya keterlambatan data pelaporan kematian, disebabkan beberapa alasan, yaitu :

Yang pertama adalah, bahwa beberapa pasien meninggal di rumah tanpa memeriksakan diri ke dokter atau diuji untuk tes virus karena rumah sakit kewalahan selama puncak epidemi.

Kemudian yang kedua, ada pelaporan terlambat dan tidak lengkap karena pekerja medis dan lembaga sedang sibuk merawat pasien selama epidemi.

Baca Juga: Bupati Husein Pantau Kewajiban Pemakaian Masker Terhadap Pengguna Jalan

Selain 2 hal tersebut, faktor lainnya adalah rumah sakit yang ditunjuk untuk merawat pasien diperluas ke institusi di tingkat kota dan kabupaten, termasuk rumah sakit swasta, dan tidak semua terhubung dan memberi informasi yang tepat waktu ke jaringan epidemi pusat, seperti dilaporkan Xinhua.

Namun, langkah Tiongkok kemungkinan akan memicu spekulasi tentang keakuratan datanya, yang telah dipertanyakan oleh Presiden AS Donald Trump.

Bahkan para pejabat intelijen Amerika telah menyimpulkan bahwa Tiongkok menyembunyikan tingkat penyebaran dan jumlah kasus dan kematian yang tidak dilaporkan.

Tersebarnya foto-foto ribuan guci abu yang diangkut ke rumah duka di Wuhan bulan lalu, telah beredar di platform media sosial Tiongkok, mengakibatkan meningkatnya kekhawatiran, bahwa jumlah sebenarnya kematian di kota tempat virus pertama kali muncul, lebih tinggi daripada yang diakui secara resmi.

Dilaporkan Time, Tiongkok membantah tuduhan bahwa mereka sengaja melaporkan jumlahnya, mereka mengatakan telah membagikan informasi apa yang mereka miliki secara transparan.

Namun demikian, revisi tersebut menandai lonjakan yang substansial, angka kematian resmi baru Tiongkok masih rendah dibandingkan dengan AS.

Tercatat bahwa angka kematian di AS yang dilaporkan telah meningkat melewati 30.000, sedangkan di Italia dan Spanyol, jumlah kematian sekitar 20.000 di setiap negara.(*)

Editor: Henoh Prastowo

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x