Erdogan Berencana Ubah Museum Hagia Sophia atau Aya Sofia Jadi Masjid, Para Pemimpin Agama Keberatan

- 6 Juli 2020, 23:32 WIB
Museum Hagia Sophia atau Aya Sofia di Istanbul Turki / Aljazeera
Museum Hagia Sophia atau Aya Sofia di Istanbul Turki / Aljazeera /


Lensa Banyumas - Rencana Presiden Turki Tayyip Erdogan mengembalikan status museum Hagia Sophia atau Aya Sofia menjadi masjid dikritik para pemimpin agama di dunia.

Salah satunya pemimpin gereja ortodoks di Rusia, Patriark Kirill. Menurut Patriark, rencana menjadikan bangunan bersejarah yang pernah menjadi jantung dua kaisar yakni Byzantium dan Ottoman ini sebagai ancaman bagi umat kristiani.

"Ini adalah ancaman bagi sejarah dan spiritualitas kita," kata Patriark dikutip Antara dari Reuters.
Tak hanya buat Kristen, pengalihan status ini juga dianggapnya menyakitkan bagi warga Rusia.

Baca Juga: Pasar Respon Positif Membaiknya Data Ekonomi Global, Rupiah Menguat

Selain pemimpin agama, pemerintah Rusia juga berharap rencana Erdogan dipertimbangkan ulang.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan bangunan tersebut bukan hanya milik Turki, namun sudah menjadi warisan dunia.

Selama ini, Hagia Sophia menjadi favorit wisatawan khususnya dari Rusia jika berkunjung ke Turki karena memiliki nilai spiritualitas yang tinggi.

Selain dari Rusia, kritik juga datang dari Istanbul. Pemimpin spiritual umat Kristen Ortodoks dunia berbasis di Istanbul, Patriark Ekumenikal juga mengharapkan hal senada.

Selain itu, para pemimpin agama dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Yunani, dan Prancis juga berharap Erdogan mengurungkan niatnya.

Baca Juga: Cegah Penyebaran Covid-19, Arab Saudi Larang Jemaah Haji Sentuh Ka'bahB

Terkait kritik tersebut, Erdogan justru membalasnya dengan nada politis. Menurutnya, kritik itu sebagai ungkapan sinis dan Bentuk serangan terhadap kedaulatan negaranya.

Halaman:

Editor: Agus Riyanto

Sumber: antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x