Network
Lensa Banyumas - Larangan operai Huawei di Inggris dianggap sebagai akhir dari 'era emas' hubungan dengan China.
Mantan Perdana Menteri Inggris David Cameron menganggap keputusan PM Johnson memupus kenangan yang pernah dinikmatinya bersama China.
Cameron pernah bersulang minum bir bersama Xi Jinping membicarakan hubungan kedua negara di sebuah pub di Inggris. Pub tersebut akhirnya dibeli oleh sebuah perusahaan asal China.
Baca Juga: Inggris Putuskan Larang Huawei Beroperasi
Hubungan Inggris-China pada masa Cameron dianggap lebih baik dan berada di titik puncak ditandai dengan berbagai kerjasama bilateral yang dibangun.
Bahkan Duta Besar China untuk Inggris menganggap pembalikan arah kebijakan terhadap Huawei justru akan merusak citra Inggris di mata internasional.
Anggota Parlemen Inggris juga menyayangkan keputusan PM Johnson karena tidak ada perusahaan Barat yang menawarkan peralatan bernilai sama dengan Huawei.
Parlemen hanya dapat menyerukan Barat membuat konsorsium agar perusahaan telekomunikasi Barat dapat bersaing dengan China.
Baca Juga: Konflik China-AS : Trump Cabut Perlakuan Khusus AS atas Hong Kong
Menganggap China sebagai 'musuh' dianggap membahayakan masa depan Inggris sendiri semantara hubungan Inggris dengan Barat juga mulai mengendor.
Inggris mesti bersiap menghadapi 'serangan balasan' dari China yang saat ini sedang menguasai sebagian ekonomi dunia.
Pihak Huawei telah membantah perusahaan itu dijadikan spionase China untuk memata-matai Barat.
Huawei mengatakan justru Amerika Serikat khawatir akan pertumbuhan Huawei sementara perusahaan AS sendiri belum ada yang dapat menawarkan jangkauan teknologi yang sepadan dengan harga yang kompetitif.
Pada Januari, Johnson mengizinkan keterlibatan Huawei yang dianggap perusahaan berisiko tinggi dengan membatasi pengaruhnya hanya 35 persen. ***
