Waspada! Ini Penjelasan Kanker Serviks Menyerang Siapa Saja

27 Februari 2024, 19:35 WIB
Ilustrasi: Kanker serviks menyerang siapa saja? /ANTARA/freepik.com

LENSA BANYUMAS- Kanker serviks menyerang siapa saja? Nah, kanker serviks menjadi salah satu penyakit yang menyerang leher rahim pada wanita, bahkan terbilang penyakit yang umum terjadi. Serviks sendiri adalah bagian paling rendah dari rahim atau uterus wanita, sehingga sering disebut sebagai penghubung rahim dengan vagina. Pertumbuhan kanker leher rahim tersebut dimulai dari munculnya sel-sel abnormal yang kemudian berkembang pesat tanpa bisa dikendalikan.

Kanker Serviks Menyerang Siapa Saja?

Perkembangan sel-sel tersebutlah yang nantinya membentuk tumor yang menjadi pemicu kanker leher rahim. Bahkan keberadaanya dapat menyebar hingga ke jaringan yang lebih dalam hingga ke organ tubuh lainnya. Lalu, kanker serviks menyerang siapa saja? Berikut ini risiko orang-orang yang berpotensi terserang penyakit tersebut.

Baca Juga: Tak Perlu Khawatir Minum Air Es Saat Olahraga, Ini Manfaatnya

Gemar Gonta Ganti Pasangan

Kebiasaan Anda untuk berhubungan seksual dengan bergonta-ganti pasangan dapat menimbulkan resiko tinggi terinfeksi HPV yang berujung pada kanker leher rahim. Semakin banyak daftar orang yang pernah berhubungan seksual dengan Anda ataupun pasangan Anda maka semakin banyak juga potensi tersebut. Virus HPV inilah yang nantinya memicu munculnya kanker leher rahim pada wanita.

Sistem Imun Rendah

Tubuh manusia memiliki sistem imun yang tugasnya memerangi berbagai virus termasuk HPV. Namun ketika sistem imun yang Anda miliki lemah maka akan memudahkan HPV menyerang dan berkembang dalam tubuh Anda. Bahkan kelemahan sistem imun tersebut juga rentan terhadap penyakit menular HIV/AIDS.

Wanita yang memiliki sistem imun rendah sangat rentan terhadap berbagai virus penyakit seksual baik HPV hingga HIV. Bahkan perkembangan virus tersebut cenderunug cepat pada seseorang dengan kelemahan sistem imun tersebut.

Baca Juga: Mengenali Osteoporosis, Gejala dan Pencegahannya

Konsumsi KB Jangka Panjang

Meminum pil KB dengan durasi waktu yang lama hingga lebih dari lima tahun, berpotensi menyebabkan kanker serviks. Resiko tersebut dapat meningkat seiring durasi yang makin diperlama dalam mengkonsumsi pil KB ataupun kontrasepsi oral lainnya. Namun apabila Anda sudah tidak mengkonsumsi pil KB maka dapat menurunkan resiko penyakit tersebut.

Kondisi pun dapat menjadi normal kembali jika Anda sudah berhenti mengkonsumsi pil KB meskipun sudah sepuluh tahun lamanya. Solusinya, Anda dapat mengkonsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan kontrasepsi tersebut, terlebih jika Anda memiliki faktor resiko yang lain.

Berhubungan Seks Terlalu Dini

Apabila usia Anda masih terlalu dini maka dapat meningkatkan resiko terserang HPV yang kemudian memicu adanya kanker leher rahim. Sebab struktur organ reproduksi wanita dibawah umr masih rentan terhadap berbagai virus. Resiko akan semakin bertambah jika seorang wanita tidak mendapatkan vaksin HPV.

Baca Juga: Ini Syarat dan Langkah-langkah Klaim BPJS Ketenagakerjaan

Perokok

Merokok bukan hanya dapat mengakibatkan seseorang terpapar bahan kimia pemicu kanker paru-paru namun juga jenis kanker lainnya termasuk leher rahim. Tidak hanya perokok aktifnya saja, namun perokok pasif pun juga dapat beresiko terkena zat bahan kimia tersebut.

Zat kimia tersebut nantinya akan terserap oleh paru-paru dan dibawanya ke berbagai organ lainnya lewat aliran darah. Sehingga tidak mengherankan apabila kebiasaan tersebut dapat berpotensi meningkatkan resiko wanita terkena kanker leher rahim. Zat berbahaya tersebut dapat merusak DNA yang ada pada sel serviks, hingga mengurangi sistem imun yang digunakan untuk menangkal virus HPV.

Apabila Anda masuk ke dalam salah satu kelompok orang yang beresiko mengalami kanker serviks tersebut, maka segera hentikan kebiasaan yang dapat memicunya. Hiduplah dengan lebih sehat sebelum penyakit dapat menggerogoti tubuh Anda bahkan bisa jadi mengakibatkan kematian. Itulah penjelasan tentang kanker serviks menyerang siapa saja.***

Editor: Cahyaningtias Purwa Andari

Sumber: Dari Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler