Karakteristik Omicron Cepat Menular,Kemenkes Minta Tidak Panik dan Ikuti 4 Langkah ini

6 Februari 2022, 06:00 WIB
Karateristik Omicron cepat menular, masyarakat diminta tak panik. /Pixabay/Gerald.

LENSA BANYUMAS - Pandemi Covid-19 yang melanda dunia, nampaknya belum juga usai. Hal tersebut dibuktikan dengan kembali melonjaknya kasus penderita Covid-19 di banyak negara, tak terkecuali Indonesia dengan kasus konfirmasi harian naik signifikan dalam tujuh hari terakhir dan positivity rate naik sekitar 3,65%.

Berdasarkan data yang dirilis per tanggal 3 Februari 2022 di akun Twitter @KemenkesRI, kasus positif Covid-19 di Indonesia terkonfirmasi sejumlah 4.414.483 jiwa dengan tambahan 27.197 jiwa.

Jumlah keseluruhan yang sembuh sejumlah 4.154.797 jiwa dengan tambahan 5.993 jiwa.

Baca Juga: Covid 19 Meningkat di Jateng, Disdik: PTM Perlu Diatur Ulang

Sedangkan korban meninggal sejumlah 144.411 jiwa dengan tambahan 38 jiwa.

Melonjaknya kasus konfirmasi harian Covid-19 di Indonesia juga diiringi dengan kabar virus Covid-19 yang bermutasi menjadi varian Omicron.

Varian Omicron ternyata memiliki karakteristik yang lebih cepat menyebar dibandingkan dengan varian sebelumnya.

Meskipun begitu, gejala klinis yang ditimbulkan oleh varian ini lebih ringan dan cenderung tidak bergejala.

Melihat karakteristik varian Omicron yang lebih cepat menyebar, pihak Kemenkes RI meminta masyarakat tidak lalai dan melakukan proteksi diri.

Diantaranya dengan taat prokes 5M, mengurangi mobilitas di luar rumah serta melakukan vaksinasi untuk melindungi diri sendiri dan orang-orang di sekitar.

Bagi masyarakat yang terkonfirmasi positif, Kemenkes juga mengimbau untuk tetap tenang dan jangan panik.

Selalu menjaga prokes 5M dan ikuti beberapa langkah penanganan berikut.

1. Utamakan isolasi mandiri dan manfaatkan layanan telemedisin

Bagi masyarakat yang terkonfirmasi positif, tetapi tidak bergejala atau bergejala ringan diharap untuk tidak terburu-buru masuk rumah sakit.

Masyarakat dapat melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing dan memanfaatkan layanan telemedisin yang ada.

Dengan melakukan isolasi mandiri, maka kita akan mengurangi beban rumah sakit dan tenaga kesehatan.

Disamping akan menyelamatkan orang lain dengan gejala lebih berat hingga kritis.

2. Isolasi terpusat di daerah masing-masing

Jika isolasi mandiri dirasa kurang, masyarakat memiliki pilihan lain yaitu dengan melakukan isolasi terpusat di fasilitas yang telah disiapkan di daerah masing-masing.

3. Disiplin terhadap protokol kesehatan

Langkah selanjutnya yaitu dengan selalu disiplin terhadap protokol kesehatan untuk menjaga diri sendiri dan keluarga.

Menerapkan protokol kesehatan dapat dilakukan dengan menjaga 5M yaitu, mencuci tangan menggunakan sabun, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.

4. Lengkapi vaksinasi

Langkah selanjutnya dalam menghadapi Covid-19 yaitu segera lengkapi vaksinasi, terutama bagi lansia dan anak-anak.

Lansia dan anak-anak memiliki sistem kekebalan tubuh lebih lemah.

Selain itu, masyarakat juga diminta menyadari bahwa setiap tubuh memiliki respons yang berbeda terhadap virus Covid-19.

Dengan melakukan vaksinasi Covid-19 akan membantu mengurangi gejala, potensi perawatan dan risiko kematian yang timbul akibat infeksi Covid-19.***

Editor: Ady Purwadi

Sumber: Kemenkes RI

Tags

Terkini

Terpopuler