Dubes Desra Percaya: BWF Tidak Kompeten Melaksanakan All England Di Tengah Pandemi Covid 19

- 19 Maret 2021, 21:34 WIB
Dubes RI di London, Inggris Desra Percaya./ Youtube/ KBRI London
Dubes RI di London, Inggris Desra Percaya./ Youtube/ KBRI London /

LENSA BANYUMAS - Terkait perkembangan Tim Nasional Bulutangkis Indonesia yang dikeluarkan dari turnamen All England 2021 pada hari Rabu 17 Maret 2021, karena disinyalir berada dalam satu pesawat dengan penumpang yang terkonfirmasi positif Covid-19, Duta Besar Indonesia di London, Inggris Desra Percaya telah melakukan pendekatan-pendekatan secara maraton ke sejumlah pihak baik Otoritas Kesehatan Inggris (NHS), Kementerian Luar Negeri Inggris, Presiden Federasi Badminton Dunia (BWF) dan panitia penyelenggara All England.

Dilansir Lensa Banyumas-PIKIRAN RAKYAT.com dari kanal youtube KBRI London dalam jumpa persnya, Dubes Desra Percaya berkesimpulan bahwa tidak ada kebijakan diskriminatif yang dilakukan oleh pihak Inggris. 

"Dari berbagai pertemuan dan pendekatan, pesan yang saya sampaikan konsisten, tidak boleh ada diskriminasi dan perlakuan yang tidak fair terhadap atlet Indonesia, ini saya sampaikan kepada semua pihak dan kepada teman-teman atau pihak lain yang saya lakukan pendekatan. Saya juga minta klarifikasi antara lain bagaimana kasus seorang pemain Turki yang sudah ketahuan positif kok lolos jebol bisa ikut main, bahkan ditariknya pun satu hari setelahnya," kata Desra.

Baca Juga: Demi Pecahkan Rekor, Indonesia Tidak Ikut Boikot All England dan Lahirlah WBF

Selain itu, Dubes Desra Percaya juga meminta klarifikasi mengenai tes PCR ulang yang dilakukan terhadap empat pemain India, dua pemain Thailand dan satu pelatih Denmark.

"Dan juga beberapa perlakuan tidak pantas yang dialami oleh pemain Indonesia setelah ditarik dari turnamen," lanjut Dubes Desra Percaya.

Dari pertemuannya dengan pihak Kemlu Inggris, dan Otoritas Kesehatan Inggris (NHS) maupun Public Health England semalam sampai pukul sembilan waktu Inggris, Dubes Desra Percaya menyebutkan ada dua point yang disampaikan.

"Pertama, tidak ada kebijakan dan niat sama sekali untuk melakukan diskriminasi dan perlakuan tidak fair kepada semua tim termasuk tim Indonesia. Dan juga disampaikan permintaan maaf kalau memang ada tindakan dan perlakuan yang dirasakan sebagai diskriminasi dan perlakuan tidak fair, kalau pihak Inggris konteksnya pelaksanaan protokol," ungkapnya.

Kemudian yang kedua, lanjut Dubes Desra, memastikan klarifikasi beberapa pengalaman yang dapat dikatagorikan sebagai diskriminasi terhadap penerapan protokol kesehatan di Inggris.

Halaman:

Editor: Rama Prasetyo Winoto

Sumber: KBRI London


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x