Apa itu Siklon Tropis TC94W, Ini Penjelasan LAPAN

- 13 April 2021, 21:16 WIB
Siklon Tropis atau yang disebut Tropical Cyclone: TC94W di Samudra Pasifik utara Papua. / Instagram@lapan_ri
Siklon Tropis atau yang disebut Tropical Cyclone: TC94W di Samudra Pasifik utara Papua. / Instagram@lapan_ri /

LENSA BANYUMAS - Siklon Tropis atau yang disebut Tropical Cyclone: TC94W di Samudra Pasifik utara Papua telah terbentuk sejak dua hari lalu dan kini semakin menguat berdasarkan pemantauan terkini dari Joint Thypoon Warning Center.

Menurut Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional (LAPAN), penguatan TC94W ini berdampak pada pembentukan sistem awan konvektif skala meso yang meluas di wilayah perairan Halmahera (Gambar 1).

"TC atau biasa disebut badai siklon dengan skala luas ini dicirikan dengan aktivitas konvektif yang semakin meluas disertai angin kencang dan hujan deras yang terjadi secara persisten di sekitar wilayah badai yaitu di perairan Maluku," tulis Tim Reaksi dan Analisis Kebencanaan (TREAK), PSTA-LAPAN yang dilansir Lensa Banyumas-PIKIRAN RAKYAT.com dari akun instagram LAPAN, hari Selasa 13 April 2021.

Baca Juga: Jumlah Korban Gempa Bumi di Malang Bertambah Satu Orang Meninggal

Siklon Tropis atau yang disebut Tropical Cyclone: TC94W di Samudra Pasifik utara Papua./ Instagram@lapan_ri
Siklon Tropis atau yang disebut Tropical Cyclone: TC94W di Samudra Pasifik utara Papua./ Instagram@lapan_ri

Selain terjadi di laut, berdasarkan prediksi SADEWA-LAPAN, peningkatan hujan signifikan juga terjadi di atas darat, yaitu di wilayah Maluku bagian utara khususnya di Tolofu dan sekitarnya.

Peningkatan hujan terprediksi mulai terjadi sejak dini hari pada 13 April dan terus berlangsung secara persisten dengan intensitas hujan cenderung meningkat pada sore-malam hari hingga 15 April 2021 (Gambar 3).

Prediksi peningkatan hujan dan durasi hujan yang persisten selama 3 hari berturut-turut tersebut tak hanya dipengaruhi oleh penguatan TC94W, melainkan juga didukung oleh suplai kelembapan yang sangat tinggi dari Samudra Pasifik dan saat ini terkonsentrasi di bagian barat Pasifik atau perairan timur Indonesia dan memanjang hingga perairan timur Australia (Gambar 4).

Sebagai catatan, masyarakat di sepanjang pesisir barat Maluku Utara terutama yang berlokasi dekat dengan daerah aliran sungai dan daerah pegunungan perlu mewaspadai dan meningkatkan kesiapsiagaan terhadap peningkatan hujan yang siginifikan persisten selama tanggal 13-15 April 2021 karena dapat berpotensi menimbulkan bencana banjir, banjir bandang, dan longsor.

Disclaimer: SADEWA merupakan produk litbang LAPAN berupa aplikasi sistem peringatan dini atmosfer ekstrem berbasis satelit dan model atmosfer yang dikembangkan untuk mendukung riset atmosfer maupun aplikasinya oleh badan operasional terkait. Informasi resmi mengenai cuaca dapat diperoleh dari BMKG.***

Editor: Rama Prasetyo Winoto

Sumber: LAPAN_RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

x